Jawaban Istana Buat Ibunda Felicia, Sebut Presiden Jangan Dibawa-bawa, Ada Urusan yang Lebih Penting
soal hubungan Kaesang Pangarep dan Felicia Tissue., bahkan Presiden Jokowi baru-baru ini kena sentil calon besannya, yakni ibunda Felicia Tissue.
Menurut Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin, aksi ytang dilakukan ibunda Felicia Tissue dengan manandai akun Instagram Jokowi sangat tidak elok.
Ia pun memperingatkan ibunda Feli, agar permasalahan Kaesang Pangarep dan Felicia Tissue tidak perlu menyeret orang tua, apalagi menyenggol nama Jokowi.
"Inilah, jangan bawa-bawa orang tua, jangan dipaksa-paksa," kata Ali Ngabalin dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com.
Ali mengatakan hubungan asmara seorang anak, biarkan anak yang menentukan, karena mereka sendiri yang menjalaninyanya.
Orang tua menurutnya hanya mengarahkan dan tidak perlu ikut campur.
"Kan mereka sudah dewasa, kalau suka sama suka ya mungkin lanjut (hubungannya) kalau tidak suka engga usah dipaksa paksa, jangan emaknya ikut-ikut campur," tegas Ali Ngabalin.
Soal nama Jokowi yang diseret oleh ibunda Felicia Tissue, menurut Ali Ngabalin, presiden tidak ada waktu untuk mengurusi hubungan asmara sang anak.
Disebutkan Ali Ngabalin, presiden punya urusan lebih penting, yakni sedang berkonsentrasi sebagai kepala pemerintah dan kepala negara.
Meskipun presiden tidak terganggu, namun menurutnya kurang elok membawa-bawa nama Presiden.
"Kurang elok, sudahlah, mereka sudah besar-besar, jangan mengaitkan dengan presiden," katanya.
Reaksi ibunda Felicia Tissue usai diperingatkan istana
Menanggapi respon dari pihak istana, ibunda Felicia Tissue langsung menimpalinya.
Dalam postingan di Instagram Story-nya, Meilia Lau menegaskan dirinya tidak pansos dengan menyeret nama Jokowi dalam kisruh hubungan Kaesang Pangarep dan Felicia Tissue.
Menurut Meilia Lau, dirinya dan sang putri, Felicia Tissue adalah korban yang terdzolimi oleh Kaesang Pangarep.
Disinggung soal ikut campur dalam hubungan asmara Felicia Tissue, sang ibunda memperingatkan bahwa suatu hari nanti kedok tersebut akan terbuka.
