Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sudah Rencana Menikah, Resa Tewas dalam Kecelakaan Bus di Sumedang, Sempat Dilarang Ayah Berangkat

Cerita pilu dari korban bus masuk jurang di Sumedang. Satu di antara korban yang tewas, Resa, ternyata sempat dilarang berangkat oleh ayahnya.

Editor: Ariestia
KOMPAS.COM/AAM AMINULLAH
Bus peziarah asal Subang terbalik 180 derajat di Jalan Raya Sumedang-Malangbong, tepatnya di Tanjakan Cae, Wado, Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021) malam 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Cerita pilu dari korban bus masuk jurang di Sumedang.

Satu di antara korban yang tewas, Resa, ternyata sempat dilarang berangkat oleh ayahnya.

Hal itu lantaran tangan Resa mengalami kaku sehari sebelum acara.

Resa juga sempat melakukan panggilan video dengan ayahnya sesaat sebelum bus masuk jurang.

Yayat (50) tak menyangka panggilan video putrinya Resa Siti Khoeriyah saat itu ialah percakapan terakhir mereka.

Resa yang merupakan guru SMP IT Al Muawanah menjadi korban tewas dalam kecelakaan bus Sri Padma Kencana di Sumedang.

Rencana pernikahan putrinya dengan seorang pria tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Korea Selatan pun kandas.

Sempat larang berangkat

Yayat sebetulnya sempat melarang Resa berangkat mengikuti acara ziarah di Pamijahan, Tasikmalaya.

Sebab sehari sebelum acara, Resa mengalami kaku pada bagian tangannya.

Selain itu, Yayat khawatir dengan kondisi cuaca yang sering hujan.

"Enggak usah ikut Teh, sekarang musim hujan, tapi dia bilang harus ikut, gimana lagi atuh karena sudah direncanakan dari awal kata si Teteh," kata Yayat.

Sempat video call sebelum kecelakaan

Yayat menceritakan Resa sempat membuat panggilan video ke ponsel sang ayah. Saat itu Yayat yang mengangkat panggilan video Resa.

"Dia ngasih kabar sudah sampai di Wado agar dijemput jam sembilan," ujar Yayat.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved