India Dihantam Gelombang Kedua Virus Corona, Kematian Melonjak, Capai 314.835 Kasus Per Hari
India tengah dihantam gelombang kedua infeksi virus corona yang menyebabkan runtuhnya layanan kesehatan.
Tahun lalu, jelas Shunty, jumlah maksimum jenazah yang ia kremasi dalam sehari selama puncak gelombang pertama adalah 18 jenazah dan rata-rata 8-10 per hari.
Pada Selasa (20/4/2021), sebantak 78 jenazah dikremasi di tempatnya.
Sebelum ibunya meninggal, Kumar mengaku kesulitan menemukan tempat di rumah sakit.
"Pemerintah tidak melakukan apa-apa. Hanya kamu yang bisa menyelamatkan keluargamu. Kamu sendirian," ujarnya.
Gelombang kedua India dipicu oleh orang-orang yang lengah, menghadiri pernikahan dan pertemuan sosial.
Dengan penurunan infeksi, lebih sedikit orang yang mau divaksin, sehingga memperlambat upaya vaksinasi yang bertujuan untuk menyuntik 250 juta orang pada akhir Juli.
"Ada perasaan kemenangan. Beberapa merasa kami telah mencapai kekebalan kawanan. Semua orang ingin kembali bekerja. Narasi ini masuk ke banyak telinga yang menerima, dan beberapa suara kehati-hatian tidak diperhatikan," kata Presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India, P Srinath Reddy, dikutip dari BBC, Senin (19/4/2021).
Berikut hal yang perlu diketahui mengenai mutasi ganda yang sebabkan lonjakan kasus di India:
Awal kemunculan
Melansir The Asean Post, varian baru yang disebut B.1.617, awalnya terdeteksi di India dengan dua mutasi, yaitu E484Q dan L452R.
Penemuan pertama kalinya dilaporkan akhir tahun lalu oleh seorang ilmuwan di India dan rincian lebih lanjut disajikan di hadapan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Virus bermutasi sepanjang waktu, sebagai bagian dari evolusi biologi.
Beberapa mutasi melemahkan virus, sedangkan lainnya mungkin membuat virus lebih kuat dan berkembang lebih cepat yang menginfeksi lebih banyak orang.
Keberadaan mutan ganda diakui oleh Kementerian Kesehatan India pada akhir Maret lalu.
Menurut pernyataan pemerintah India pada 16 April 2021, mutasi ganda telah ditemukan di beberapa negara seperti Australia, Belgia, Jerman, Irlandia, Namibia, Selandia Baru, Singapura, Inggris dan Amerika Serikat.
Penyebab lonjakan Covid-19
Pengurutan genom menunjukkan varian sebagai kemungkinan penyebab lonjakan infeksi, meskipun belum dikonfirmasi oleh pemerintah India.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/seorang-warga-india-menangisi-kepergian-anggota-keluarganya-akibat-terinfeksi-covid.jpg)