Mafia Yang Loloskan WNI dari India Tanpa Karantina Ternyata Ayah dan Anak, Mereka Pegang Kartu Sakti
Mafia Bandara Soekarno-Hatta yang meloloskan WNI dari India tanpa karantina ternyata ayah dan anak, mereka juga punya kartu sakti
TRIBUNPEKANBARU.COM - Mafia Bandara Soekarno-Hatta yang meloloskan WNI dari India tanpa karantina ternyata ayah dan anak, mereka juga punya kartu sakti untuk melancarkan aksi.
Pelaku yakni S dan RW ditangkap polisi setelah meloloskan WNI dari India bebas karantina.
Padahal, saat ini India sedang mengalami 'tsunai' corona setelah jumlah kasus di sana meningkat drastis.
S dab RW bisa bebas keluar masuk bandara. Bahkan, dia meloloskan seorang WNI berinisial JD dari kewajiban karantina selepas dari India.
Untuk bebas keluar masuk bandara, S dan RW mengantongi 'kartu sakti' semacam kartu identitas.
Agar terbebas dari kewajiban karantina, JD membayar Rp 6,5 juta. Urusan pun beres.
"Kalau pengakuan dia (S) kepada JD, dia adalah pegawai bandara.
Ngakunya doang. Dia sama anaknya. RW itu anaknya S," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Yusti Yunus, Rabu (28/4/2021).
S dan RW berperan membantu JD lolos dari prosedur karantina Covid-19 selama 14 hari.
Kapolres Bandara Soetta Kombes Pol Adi Ferdian Saputra menyatakan, kedua orang tersebut menggunakan kartu pas Dinas Pariwisata DKI Jakarta.
"Kalau dari pass bandara yang ada pada mereka, tertera di pass bandara tersebut 'Dinas Pariwisata DKI'," ungkap Adi seperti dilansir Tribunnews.com (grup SURYA.co.id).
Sebagai informasi, kartu pas bandara merupakan tanda izin masuk daerah terbatas pada Bandar Udara.
Kartu tersebut diterbitkan oleh Kantor Otoritas Wilayah pada masing-masing bandara.
S dan RW punya keterkaitan dengan instansi lain
Ketua Satuan Tugas (satgas) Udara Penanganan Covid-19 Bandara Soetta, Kolonel Pas MA Silaban, mengatakan bahwa kedua terduga mafia karantina tersebut bukan petugas bandara.
