Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Musafir Di Jatim Ini Buat Syok Muazin Yang Akan Azan Ashar Di Musala

Warga membiarkan pelaku masuk ke dalam Musala karena mengira dia adalah musafir yang hendak beribadah

Net/tribun
ILUSTRASI 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang Muazin di Musala As-Sakinah, di lingkungan Kedungsari RT04/RT03 Jalan Balai Desa Lama Gang Buntu, Gununggedangan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Jawa Timur syok dengan ulah seorang pria yang awalnya dikira sebagai musafir.

Awalnya dikira ingin istirahat, pria yang dikira musafir itu malah menggondol dua unit amplifier dan mikrofon dari dalam musala tersebut.

Akibatnya, Muazin tersebut kebingungan saat akan azan Ashar.

Sekretaris pengurus Musala As-Sakinah, Puji Santoso (44) mengatakan akibat pencurian itu aktivitas ibadah menjadi terganggu lantaran masyarakat tidak dapat menggunakan pengeras suara.

Puji menjelaskan berdasarkan kesaksian warga sempat melihat seorang pria mengendarai sepeda motor Yamaha Vega R masuk ke area Musala, pada Jumat (30) sekitar pukul 12.00 WIB.

Saat itu, memang kondisi di lingkungan sekitar sepi lantaran banyak masyarakat menunaikan ibadah salat Jumat di masjid setempat.

Warga membiarkan pelaku masuk ke dalam Musala karena mengira dia adalah musafir yang hendak beribadah.

Namun, tidak lama seorang pria diduga kuat merupakan pelaku pencurian keluar dari Musala dengan membawa tas ransel.

Pelaku sengaja meninggalkan satu unit amplifier dalam kondisi rusak yang digeletakkan di tempat penyimpanan pengeras suara.

"Pelaku kabur membawa tas ransel yang diduga berisi amplifier dan mikrofon hasil curian dari Musala As-Sakinah, dia mengendarai motor ke arah jalan raya By Pass Gununggedangan," jelasnya.

Setelah mengetahui hal itu warga setempat menghubungi pengurus Musala As-Sakinah untuk memastikan orang tidak dikenal dengan gerak-gerik yang mencurigakan tersebut.

Kemudian, pengurus Musala saat mendatangi lokasi kejadian mendapati pintu penyimpanan perangkat pengeras suara dalam kondisi terbuka dan seperangkat amplifier serta mikrofon hilang.

"Barang yang hilang yaitu dua unit amplifier masing-masing berharga Rp 600 ribu dan dua mikrofon harga Rp.300 ribu, kalau kerugian akibat pencurian diperkirakan sekitar Rp 2 juta," bebernya.

Rencananya, pihak pengurus musala akan menggunakan speaker aktif sebagai pengganti sementara pengeras suara yang hilang di Musala As-Sakinah.

Pasalnya, dampak pencurian ini juga menganggu aktivitas Tadarus Qur'an dan kegiatan TPQ yang biasanya menggunakan pengeras suara.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved