Cerita Pilu Pasien Covid-19 di India, Dilihat Sekeliling Banyak yang Sudah Meninggal Dunia
Inilah cerita pilu seorang pasien Covid-19 di India. Saat lihat sekeliling ruang perawatan RS, banyak orang-orang yang meninggal dunia
"Saya sangat takut. Jika kesehatan saya menjadi kritis, saya tidak berpikir mereka akan dapat menyelamatkan saya," kata Sadanand pada Sabtu (1/5/2021) dari ranjang rumah sakitnya, dengan susah payah.
Berpacu dengan waktu
Pada Februari, para pejabat memerintahkan penutupan Pusat Perawatan Covid-19 Sardar Patel, percaya India telah menaklukkan virus.
Ketika menjadi sangat jelas bahwa pandemi belum selesai, fasilitas dengan 500 tempat tidur dibuka kembali pada 26 April, sehingga menimbulkan kekacauan.
Media lokal melaporkan meskipun antrean besar pasien di luar rumah sakit, jumlah yang dirawat hanya sedikit dari kapasitas yang seharusnya tersedia.
Pejabat senior dari Kementerian Kesehatan dan Polisi Perbatasan Indo-Tibet, yang menjalankan pusat tersebut, tidak menanggapi permintaan komentar CNN.
Sadanand dirawat sehari setelah rumah sakit dibuka. Saat Goldi berkunjung beberapa hari kemudian, fasilitas itu ramai, katanya.
Di fasilitas gudang besar ini, beberapa pasien berbaring di tempat tidur yang terbuat dari karton.
Obatnya terbatas, dan Sadanand mengatakan dia hanya berinteraksi dengan dokter satu atau dua kali dalam tiga hari sejak dia dirawat Selasa lalu (27/4/2021).
Dia menyaksikan dua pria di tempat tidur di dekatnya berteriak minta obat, hanya untuk mati dalam beberapa jam ketika oksigen mereka tampak habis.
Pada Sabtu (1/5/2021), hari kelima di pusat Covid-19 itu, menurutnya setidaknya lima orang di sekitarnya telah meninggal. Satu mayat tergeletak di tempat tidur di sampingnya selama berjam-jam sebelum dipindahkan.
Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India mengatakan bulan lalu, bahwa mereka akan "dengan cepat" memperluas fasilitas menjadi 2.000 tempat tidur dengan pasokan oksigen, untuk membantu mengatasi kurangnya ruang rumah sakit di kota itu.
Sekitar 40 dokter medis dan 120 paramedis ahli telah dikirim ke pusat tersebut.
Tapi target itu tidak sesuai dengan pengalaman Sadanand.
"Pemerintah mengira sudah membuka rumah sakit ini, pasien di sini sudah dirawat. Tapi sebenarnya, tidak ada yang seperti itu terjadi," protesnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pasien-positif-covid-19-di-new-delhi-india.jpg)