Istana Siak dan Objek Wisata di Siak Ditutup, Warga Membludak di Taman Kota Saat Libur Lebaran
Istana Siak dan sejumlah objek wisata di Siak ditutup, kondisi ini membuat warga membludak di beberapa Taman Kota di Siak saat libur lebaran
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Istana Siak dan sejumlah objek wisata di Siak ditutup, kondisi ini membuat warga membludak di beberapa Taman Kota di Siak saat libur lebaran Idul Fitri hari kedua.
Pemkab Siak menutup Istana Siak dan objek wisata di Siak selama libur lebaran Idul Fitri 1442 H hingga tanggal 17 Mei 2021.
Namun, tidak bisa berkunjung ke Istana Siak dan objek wisata di Siak , warga dari berbagai pelosok kampung tetap berkunjung ke pusat kota Siak dan berkumpul di Taman Kota yang ada di Siak.
Pantauan Tribunpekanbaru.com pada Jumat (14/5/2021) di Taman Tengku Agung dan plataran parkir masjid Sultan Syarief Hasyim, pengunjung membludak.
Kendaraan roda dua dan roda empat berjejer di bahu jalan Panglima Jimbam, bawah jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (Latifah).
Para pengunjung memenuhi taman itu, dengan menggelar tikar untuk berkumpul dan makan-makan.
Sebagian besar lainnya jalan -jalan dan berkumpul-kumpul di dalam
taman.
Sementara pemandangan di plataran parkir masjid Sultan Syarief Hasyim terliahat berbeda dari hari biasanya.
Gemuruh mesin motor anak-anak mendominasi pendengaran.
Jasa penyewaan motor dan becak anak-anak laris manis.
Pedagang kakilima juga berdatangan mengais rezeki pada kesempatan itu.
“Suntuk di rumah terus, mumpung kami masih libur ya jalan-jalan ke Siak,” kata Dewi, warga kecamatan Dayun yang menemani anak-anaknya main motor kecil tersebut.
Dewi menyebut, biaya sewa sepeda motor anak Rp 20 ribu per 10 menit, sedangkan mobil remot Rp 15 ribu per 10 menit.
Ia dan keluarganya jarang keluar berliburan ingin memanfaatkan momen lebaran kedua ini untuk mengantarkan anak-anaknya pergi liburan.
“Kami tetap pakai masker kok, dan jaga jarak juga dari orang lain.
Kondisi saat ini sesekali keluar untuk menghilangkan suntuk tidak masalah,” kata dia.
Sementara di lapangan Siak Bermadah, depan istana Siak juga ramai pengunjung.
Para pengunjung yang datang dari berbagai desa ini memanfaatkan angkutan wisata odong-odong untuk berkeliling di kota Siak.
Sebagian besar lainnya hanya jalan-jalan dan berfoto-foto di kawasan pinggiran sungai Siak tersebut.
Bupati Siak Alfedri dan jajaran sudah meninjau hal tersebut seusai salat Jumat.
Ia menghimbau kepada para pengunjung untuk tetap menerapkan protokol kesehatan Covid 19.
“Satu keluarga jangan berbaur dengan keluarga yang lain.
Tetaplah berada dalam koridor protokol kesehatan,” kata dia.
Menurut Alfedri, kebijakan Pemkab Siak untuk menutup akses objek wisata sudah dilakukan.
Pada momen libur lebaran ini, banyaknya masyarakat yang datang ke Siak berada di luar kendali petugas.
Sebab kebanyakan yang datang adalah pengunjung lokal, seperti dari kampung-kampung yang ada di kecamatan Dayun, Sabak Auh, Mempura, Sungai Apit, Kota Gasib dan sekitarnya.
“Kita mendorong mereka yang datang ke taman-taman agar berkumpul dengan keluarga masing-masing tanpa bercampur baur.
Taman lumayan luas bisa membuat jarak antar pengunjung,” kata dia.
Alfedri juga menghimbau agar masyarakat tersebut segera balik ke rumah masing-masing.
Sebab belum saatnya liburan karena kondisi penyebaran Covid 19 di kabupaten Siak masih tinggi.
“Saya meminta kepada seluruh masyarakat mari kita bersama-sama mematuhi himbauan pemerintah pusat ini, agar ke depan ini Siak kembali berada pada zona hijau,” kata dia.
Ustadz Abdul Somad Berkunjung ke Istana Siak
Ustadz Abdul Somad (UAS) melawat ke Siak pada Minggu (21/6/2020).
Pada kesempatan itu ia diperkenankan masuk ke dalam istana Siak sebelum jadwal pembukaan untuk umum.
Pada kunjungan itu, UAS juga melakukan himbauan dan direkam timnya untuk calon pengunjung Istana Siak.
Pesan melalui video itu diedarkan secara resmi oleh Bupati Siak Alfedri melalui akun facebooknya.
Video tersebut berdurasi 75 detik dan mengabarkan bahwa UAS benar-benar berada di Istana Siak.
"Orang yang belum sampai ke Siak, maka belum sampai ke Riau, belum sampai melihat negeri Melayu. Tuah, dari sejak tahun 1723 sampai 1946, dan Sultan Syarif Hasyim II menyerahkan ke Republik Indonesia, Presiden Soekarno," kata UAS pada remakan itu dari istana Siak.
Katanya, Istana kerajaan melayu itu sudah 3 bulan lamanya ditutup karena Pandemi Covid-19.
Namun Senin (22/6/2020) akan dibuka kembali oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Siak.
"Anak-anak kita tidak akan pernah tahu sejarah bangsanya, tidak cinta, tidak mengerti, tidak paham. Kitapun untuk menceritakannya sulit, makanya kita bawa kemari untuk mengetahui sejarah," sambung UAS.
Selama berkunjung ke Istana Siak, UAS juga mengingatkan pengunjung untuk mematuhi protokol kesehatan Covid 19.
Ia juga mendukung Pemkab Siak menerapkan disiplin terhadap protokol kesehatan kepada pengunjung.
"Ajarkan anak-anak kita mengenal sejarah bangsanya. Orang yang tidak tahu sejarah, maka dia tidak akan menghargai masa lalu nenek moyangnya. Melihat ini kita akan menjadi masyarakat yang bangga, dan cinta kesatuan RI," kata UAS.
Istana Siak merupakan ikon wisata sejarah di kabupaten Siak.
Hadirnya UAS ke istana Siak sekaligus mempromosikan istana itu kepada masyarakat luas bahwa istana itu sudah dapat kembali dikunjungi.
Berita terkait Istana Siak lainnya
Baca juga berita berjudul " Istana Siak dan Objek Wisata di Siak Ditutup, Warga Membludak di Taman Kota Saat Libur Lebaran " Tribunpekanbaru.com di Babe dan Google News.
Sebagian isi artikel berjudul " Istana Siak dan Objek Wisata di Siak Ditutup, Warga Membludak di Taman Kota Saat Libur Lebaran " ini ditulis wartawan Tribunpekanbaru.com / Mayonal Putra .
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/istana-siak-dan-objek-wisata-di-siak-ditutup-warga-membludak-di-taman-kota-saat-libur-lebaran.jpg)