Israel Kian Beringas, Prof Salim: Hanya Mengenal Bahasa Kekerasan, Tak Peduli Segala Macam Diplomasi
Berbagai negara telah mengecam aksi saling serang yang terjadi di Jalur Gaza oleh organisasi Islam Palestina, Hamas dan tentara Israel.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia, Prof Salim Haji Said, ikut menanggapi pertempuran antara Israel dan Palestina yang terjadi dalam sepekan terakhir ini.
Prof Salim yang juga seorang pengamat militer ini mengaku tidak kaget lagi jika Israel kembali menyerang Palestina.
Sebab, menurutnya, Israel hanya mengenal bahasa kekerasan.
Untuk itu, segala macam diplomasi yang dicoba selama puluhan tahun tak kunjung membuahkan hasil.
"Israel itu bahasa yang dia kenal hanya satu, bahasa kekerasan. Segala macam diplomasi sudah diadakan sejak puluhan tahun lalu."
"Tapi Israel tidak pernah memperhatikan karena dia itu kuat maka tidak ada yang mengancam dia," kata Prof Salim, dalam tayangan Youtube tvOne, Senin (17/5/2021).
Baca juga: Minta Pemerintah Tutup Tempat Wisata,Anggota DPRD Riau Arnita Tak Mau Kasus Covid-19 Meningkat Lagi
Baca juga: Pocong Keliling Rumah Warga, Cari Pemudik yang Kembali Tanpa Swab Test
Prof Salim juga menjelaskan, Israel selalu mendapat dukungan dari Internasional, terlebih dari negera adidaya, Amerika Serikat.
Untuk itu, Israel menjadi kuat dan tidak kekurangan alat atau senjata untuk melakukan serangan.
"Dia kuat dan dapat dukungan internasional, senjatanya tidak kurang," kata ilmuwan politik ini.
Lantaran hanya mengenal kekerasaan, Prof Salim tak heran saat Israel tidak peduli dari dampak serangannya kepada Palestina.
Dampak kekerasan tersebut, lanjut Prof Salim, tidak akan menjadi penghalang untuk menyudahi konflik.
Baca juga: Foto : Cegah Kerumunan, RTH Kaca Mayang Dipasang Garis Polisi
Baca juga: Suporter PSPS di Riau Berharap Atta Halilintar Bisa Gabung ke PSPS Riau: Semoga Cepat Terealisasi
Baca juga: Gercep Tekan Kasus Covid-19,Satgas Minta Tempat Rekreasi, Pusat Kuliner di Pelalawan Tutup 15 Hari
Terlebih, Israel memiliki sebuah trauma masa lalu akibat kejahatan genosida selama perang dunia kedua.
"Israel tidak peduli, soal moral tidak penting, juga harus kita mengerti Israel adalah negara yang punya trauma perlakuan yahudi di jaman perang dunia kedua yang dilakukan oleh Hitler."
"Oleh sebab itu dia hancurkan potensi lawannya, karena tidak mau lagi kejadian teraniaya di bawah Nazi."
"Begitulah cara berpikirnya, jadi saya tidak terkejut apa yang dia lakukan itu (menyerang Palestina)," ungkap Prof Salim.
Kebrutalan Israel Serang Palestina
