Berhadapan dengan ISIS, Seorang Pemimpin Teroris di Afrika Barat Dilaporkan Ledakkan Diri
Seorang pemimpin teroris di Afrika barat dilaporkan bunuh diri dengan meledakkan diri. Aksi nekatnya karena ia ketakutan berhadapan dengan ISIS
TRIBUNPEKANBARU.COM- Berhadapan dengan ISIS, seorang pemimpin teroris di Afrika Barat dilaporkan memilih bunuh diri.
Tak tanggung-tanggung, pemimpin teroris tersebut disebut bunuh diri dnegan meledakkan diri.
Informasi tewasnya pimpinan teroris di Afrika tersebut banyak diberitakan.
Dia adalah pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau, dilaporkan telah tewas setelah meledakkan rompi bom bunuh diri, ketika berhadapan dengan ISIS wilayah Afrika Barat (ISWAP) di Nigeria utara.
Pertempuran itu terjadi di negara bagian Borno, di mana ISWAP telah menjadi kekuatan dominan dalam pemberontakan ekstremis selama lebih dari satu dekade di Nigeria, melansir Daily Mail pada Sabtu (22/5/2021).
Meskipun belum ada konfirmasi resmi tentang kematian Shekau dari pemerintah Nigeria, The Wall Street Journal meninjau transkrip antara pemberontak yang membahas aksi bunuh diri tersebut.
Seorang komandan militan yang diretas berkata: "Shekau meledakkan bom dan bunuh diri."
Bulama Bukarti, seorang analis di Tony Blair Institute for Global Change, mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa Shekau telah menjadi pemimpin teroris terlama di dunia.
“Dia mungkin panglima perang yang paling tidak dipahami di dunia, dan yang paling diremehkan. Ini momen besar bagi Nigeria."
Menyusul laporan itu, juru bicara Angkatan Darat Nigeria Mohammed Yerima mengatakan pihak berwenang sedang memeriksanya dengan cermat.
“Kami sedang memeriksanya dengan cermat. Di masa lalu, kami telah melaporkan bahwa dia sudah mati dan kemudian dia kembali," katanya kepada The Washington Post.
Shekau, yang menjadi berita utama internasional ketika anak buahnya menculik hampir 300 siswi di Chibok pada 2014, telah dilaporkan tewas beberapa kali sejak Boko Haram pertama kali melancarkan pemberontakannya pada 2009.
Jika laporan kematiannya benar sekarang, kondisi ini dapat menimbulkan keretakan di Boko Haram.
Kelompok teroris Nigeria itu dalam kondisi tidak stabil karena terus dilemahkan oleh serangan udara militer di pangkalannya, dan adanya pembelotan di antara anak buahnya.
Lebih dari 40.000 orang telah tewas dan lebih dari dua juta mengungsi dari rumah mereka akibat konflik di timur laut Nigeria. Pertempuran telah menyebar ke beberapa bagian tetangga Chad, Kamerun dan Niger.