Uang Nasabah Hilang Rp 128 Juta, Bank Mandiri Akui Tak Bertanggung Jawab karena Hal Ini
Lalu pada 8 Februari 2021, ia pun mendatangi kantor cabang Bank Mandiri di Melawai untuk mendapatkan penjelasan lebih detil.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Asrizal Ashka (49) merupakan nasabah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Asrizal menjadi korban atas peristiwa kehilangan dana sebesar Rp 128 juta.
Peristiwa tersebut mulanya terjadi pada 6 Februari 2021 lalu.
Namun, pemberitaan mengenai dana nasabah Bank Mandiri yang hilang tersebut baru ramai diberitakan beberapa waktu belakangan akibat sebuah utas di Twitter.
Ketika dihubungi Kompas.com Asrizal mengatakan, sebelum ia melakukan transaksi dan menyadari uangnya raib, ia sempat melakukan pengecekan saldo di hari yang sama, yakni pada Jumat (6/2/2021) lalu.
Baca juga: Berhadapan dengan ISIS, Seorang Pemimpin Teroris di Afrika Barat Dilaporkan Ledakkan Diri
Baca juga: Komentari Pelat Khusus, Mardani Ali Sera: Kami Beda dengan Eksekutif, Tak Perlu Ada Hak Istimewa
Saat itu, saldo di rekeningnya masih utuh, yakni sebesar Rp 128 juta.
Ketika ia akan melakukan pengambilan uang secara tunai di ATM di wilayah Blok M Square, ternyata saldo di rekeningnya tinggal Rp 0.
"Saya langsung menghubungi call center Bank Mandiri dan rekening saya langsung diblokir.
Seninnya baru ke Bank Mandiri Melawai untuk melaporkan kejadian ini.
Pihak Bank Mandiri pun meminta waktu 11 hari ini urusan ini dilakukan di pihak investigasi Bank Mandiri," ujar dia kepada Kompas.com.
Baca juga: Dikenal Ganas, PEMIMPIN Boko Haram Tewas dengan Meledakkan Diri: Ternyata Ciut Dikepung Musuh
Baca juga: Transfer Pelatih di Liga Italia, Legenda Rossoneri : Milan adalah Rumah Saya dan Saya Ingin Kembali
Baca juga: Apa Itu Capslock (Caps Lock), Arti Caps lock Dalam Bahasa Gaul, Kata yang Sering Terdengar
Lalu pada 8 Februari 2021, ia pun mendatangi kantor cabang Bank Mandiri di Melawai untuk mendapatkan penjelasan lebih detil.
Ia mengungkapkan, berdasarkan data rekening koran yang ia terima, terdapat dua kali transaksi transfer dalam nominal besar, masing-masing Rp 50 juta pada hari yang sama setelah ia melakukan pengecekan saldo rekening.
Asrizal mengaku tidak melakukan transaksi transfer tersebut.
Selain itu, juga terjadi beberapa kali transaksi tarik tunai dari ATM. Pasalnya, ketika terjadi kejadian tersebut, kartunya masih ada di dompet.
"Saya lihat transakasi pertama transfer Rp 50 juta, kemudian dalam hitungan menit habis. Ini saya anggap sindikat," ujarnya.