Yulius Sempat Dikabarkan Hilang, Jasad Komposer Musik Gereja Itu Ditemukan di Bengawan Solo
petugas kamar jenazah RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, Dedi saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Senin (24/5/2021) malam hari.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sesosok mayat ditemukan mengapung di Bengawan Solo.
Jasad itu ternyata benar Yulius Ponan Pratomo.
Almarhum merupakan seorang pencipta lagu rohani asal Yogyakarta.
Kabar tersebut dibenarkan petugas kamar jenazah RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, Dedi saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Senin (24/5/2021) malam hari.
"Keluarga baru saja datang, terus dikasih lihat foto dan sidik jari pembanding, sudah yakin, saudara Yulius," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Rombongan keluarga Yulius Ponan tiba di instalasi pemulasaraan jenazah RSUD Sragen, sekitar pukul 22.00 WIB.
Perihal rencana selanjutnya, atas permintaan keluarga jenazah tidak langsung dibawa ke rumah duka.
Dikatakan, melainkan dilakukan tindakan autopsi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab kematian Yulius Ponan yang viral dikabarkan hilang.
"Ini untuk tindak lanjut dari pihak keluarga, terutama istri ingin lebih meyakinkan, besok pagi dibawa rencana ke Moewardi dilakukan autopsi," pungkasnya.
Baca juga: HEBOH Foto Rumah Mewah yang Disebut Fee buat Anies, TERUNGKAP FAKTA Sebenarnya
Baca juga: Menjelang Pagi, Warga Pergoki Pemuda Berbuat tak Senonoh pada Gadis 15 tahun di Pinggir Sungai
Baca juga: Liga Italia : Daripada Menunggu Donnarumma, AC Milan Pilih Datangkan Kiper Berkualitas Ini
Ciri-ciri Disebut Mirip
Siapakah mayat yang ditemukan mengapung di Bengawan Solo tepatnya di Desa Sidodadi, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen masih misterius.
Petugas kamar jenazah RSUD Sragen, Dedi mengatakan masih menunggu kedatangan keluarga jenazah.
"Ini pihak keluarga masih di Jogja, lalu ke Solo, baru ke sini (RSUD Sragen)," katanya saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Senin (25/5/2021)
Diduga, jenazah tersebut merupakan Yulius Ponan yang dikabarkan hilang sehingga viral di medsos.
Namun, pihak rumah sakit belum dapat memastikan identitas jenazah tersebut sebelum keluarga menyaksikan jenazahnya.
Adapun jenazah yang ditemukan, memakai baju dan celana pendek berwarna hitam.
"Kalau dibandingkan (wajah) hampir sama, karena sudah dibawah air, maka agak berbeda," tambahnya.
"Ciri-cirinya mirip, tapi biar pihak keluarga yang memastikan" pungkasnya.
Baca juga: Siapa Sebenarnya Litiron Weya? Anggota KKB Terkejam yang Cabut Nyawa Letda Blegur, Akhirnya Diciduk
Baca juga: Lagi Heboh Jenazah Tertukar dan Telah Dikremasi, Padahal Jasad Beragama Islam, Keluarga Mengamuk
Dievakuasi BPBD
Mayat seorang pria ditemukan mengapung di Sungai Bengawan Solo, Senin (24/5/2021).
Tepatnya di Dukuh Kembangan, Desa Sidodadi, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Sugeng Priyono membenarkan penemuan mayat di aliran sungai.
"Iya benar, ada laporan masuk pukul 12.29 WIB," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Dikatakan, saat ditemukan tidak terdapat identitas yang melekat di tubuh mayat tersebut.
Hanya saja mayat tersebut mengenakan celana hitam pendek dan kaus.
"Belum diketahui identitasnya," tambahnya.
Penyebab pasti kejadian masih dalam proses identifikasi kepolisian.
"Setelah dievakuasi, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen untuk diidentifikasi lanjut dan visum," aku dia.
Menurut warga bantaran sungai, Joko mengatakan kondisi mayat masih utuh.
"Kondisinya masih utuh, ada luka bekas pukulan di wajahnya, yang lainnya masih utuh" ungkapnya.
Penemuan mayat baru pertama kali terjadi di sungai dekat rumahnya.
"Kalau di sini baru pertama kali ini," jelas dia.
Komposer Musik Gereja
Kabar mengejutkan datang dari komposer musik Gereja dan pelatih paduan suara Yulius Panon Pratomo.
Sebab, Yulius hilang sejak Minggu (23/5/2021) pagi.
Sampai saat ini, sudah1×24 jam dia belum juga ketemu.
Padahal Yulius Panon Pratomo rencanakannya akan mengelar konser di Solo.
Manager Rumah Musik Nafs-i-gira, Esa menjelaskan, dirinya terakhir bertemu Yulius sebelum istirahat di tempat penginapan di Solo.
"Sekitar pukul 00.30 WIB para rekan-rekan Nafs-i-gira akan beristirahat, Mas Yulius masih mengoperasikan labtopnya," jelasnya kepada TribunSolo.com, Senin (24/5/2021).
Barulah sekitar pukul 04.00 WIB, Esa menyadari tak melihat keberadaan komposer musik Gereja tersebut.
"Bangun tidur saya cek, beliau sudah enggak di Kamar, keadaan lantop masih menyala dan WhatsApp terakhir dilihat sekitar pukul 02.00 WIB," jelasnya.
Hilangnya Yulius membuat seluruh tim Nafs-i-gira mencari keberadaannya.
"Minggu pagi kita mencari di Solo Baru, Goa Maria, Taman Doa Alpha Omega, Kleco, Purbayan, Pasar Gede karena kita tau beliau bukan orang Solo jadi kita datangi lokasi yang kemungkinan ia hafal," jelasnya.
Ia menambahkan pada Minggu Sore, melakukan pencarian di Semua Rumah Sakit di Solo.
"Malamnya kita perluas pencarian di luar Solo, sampai Klaten," jelasnya.
Sampai sekarang belum diketahui keberadaan Yulius Panon Pratomo.
Esa menambahkan, hilangnya ini tak seperti kebiasaanya saat akan lakukan perenunggan.
"Bisanya kalau pergi ngabari, kebiasaanya kan sering menyendiri untuk mencari inspirasi," jelasnya.
Namun sampai hari ini belum ada kabar akan keberadaan Yulius Panon Pratomo.
Esa berpesan untuk menghubungi nomor 0898-2966-070, apabila mengetahui keberadaanya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pencipta-lagu-rohani-asal-yogyakarta.jpg)