Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tak Mau Antri, Oknum Anggota TNI Ngamuk & Tampar Petugas SPBU, Dandim: Ada Kesalahpahaman

Penyebabnya ternyata karena oknum anggota TNI itu menolak untuk mengantre saat mengisi bensin di SPBU tersebut.

(Dokumen Kodim Sikka)
Foto : Anggota TNI Kodim 1603 Sikka dan petugas SPBU Waipare, Kabupaten Sikka, NTT, sepakat berdamai, Selasa malam. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebuah video yang menampilkan seorang oknum anggota TNI berseragam lengkap menampar petugas SPBU Waipare, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, viral di media sosial.

Penyebabnya ternyata karena oknum anggota TNI itu menolak untuk mengantre saat mengisi bensin di SPBU tersebut.

Dalam video yang beredar, terlihat petugas SPBU meminta maaf setelah ditampar oleh oknum anggota TNI itu.

Sejumlah warganet mengecam dan menyayangkan ulah oknum anggota TNI tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, oknum anggota TNI itu memukul petugas SPBU Waipare itu karena tidak mengizinkan dirinya mengisi bensin tanpa antre..

Petugas SPBU memintanya agar antre, tetapi oknum itu tetap memaksa agar motornya didahulukan isi bensin.

Baca juga: UPDATE KKB Papua: Makin Terdesak, TNI-Polri Klaim Sudah Rebut dan Kuasai Wilayah Puncak

Baca juga: Sudah Pergi Jauh dari Rumah & Open BO di MiChat, TERNYATA Wanita Ini Diorder Tetangga Sendiri

Baca juga: Pamitan, Postingan Nikita Mirzani Buat Penasaran: Jangan Rindu Kan Aku

Komandan Distrik Militer (Dandim) 1603 Sikka, Letnan Kolonel Inf M Zulnaendra Utama, mengatakan, anggotanya yang ada dalam video itu sedang terburu-buru karena akan melakukan tugas di Desa Habi, Kecamatan Kangae.

Motor anggotanya itu kebetulan kehabisan BBM, dan akhirnya menuju ke pom bensin terdekat yaitu SPBU Waipare.

"Di SPBU, ia melihat antrean panjang. Beliau langsung ke depan.

Biasanya memang kita sudah ada kerja sama untuk Anggota TNI atau Polri, apabila mendesak terkait tugas yang akan dilaksanakan, itu bisa didahulukan.

Tetapi, ada kesalahpahaman dengan anggota SPBU, sehingga terjadinya insiden itu," kata Zulnaendra, kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Rabu (26/5/2021).

Kasus itu menurutnya sudah selesai dan tidak perlu dibesar-besarkan.

Antara oknum anggota TNI itu dan korban sudah sepakat berdamai.

Dia menyebut, keduanya sudah menandatangani surat pernyataan damai di ruang Kantor Ramil 1603-04/Kewapante.

(KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved