Pria Ini Ceritakan bagaimana Rasanya 30 Detik berada di Dalam Mulut Ikan Paus
Pengalaman tak terlupakan Packard ini dimulai saat ia melakukan aktivitas sehari-harinya, mencari lobster untuk dijual.
"Saya melihat cahaya, dan dia (paus) mulai menghentak-hentakkan kepalanya ke samping kiri dan kanan. Hal berikutnya yang saya tahu saya berada di luar (di dalam air)," kata Packard kepada surat kabar itu.
Rekan Packard yang berada di permukaan air, Josiah Mayo, mengaku melihat dorongan air yang kuat saat paus itu muncul ke permukaan dan Packard terlempar ke luar (mulut Paus).
“Dia sangat beruntung masih hidup,” kata Kapten Joe Francis, yang sedang menuju kapal nelayan di dekatnya.
"Kemudian saya melihat Mike terlempar ke atas dan mendarat kembali di air," kata Francis.
“Saya melompat ke atas kapal. Kami mengangkatnya dan membawanya ke geladak dan menenangkannya dan dia berkata, 'Joe, saya berada di mulut ikan paus' dia berkata, 'Saya tidak percaya, saya berada di mulut ikan paus Joe!'”
Jooke Robbins, direktur studi paus bungkuk di Pusat Studi Pesisir di Provincetown, Massachusetts, mengatakan dia tidak punya alasan untuk meragukan laporan itu.
Baca juga: Difasilitasi Abege Cafe and Pool, Warga Marpoyan Damai Antusias Ikuti Vaksinasi
Baca juga: Profil Christian Eriksen, Penyerang Denmark yang Kena Serangan Jantung di Euro 2020
"Saya tidak berpikir itu tipuan (hoax) karena saya tahu orang-orang ini. Jadi saya punya banyak alasan untuk percaya bahwa apa yang mereka katakan itu benar," katanya kepada AFP.
Robbins mengatakan dia belum pernah mendengar tentang peristiwa yang dialami Packard. Tapi ia menganggap pengalaman nelayan lobster ini hanya kebetulan, karena Packard berada di tempat yang salah pada waktu yang salah.
"Ketika mereka (paus) menangkap ikan, mereka bergegas maju, membuka mulutnya dan menelan ikan dan air dengan sangat cepat," katanya/
Ditambahkan Robbins, paus memiliki mulut yang besar tetapi tenggorokannya sangat sempit sehingga mereka tidak akan bisa menelan manusia..
Paus, yang menurut deskripsi Mayo masih mud aitu, "mungkin tidak dapat mendeteksi dengan cukup cepat bahwa ada sesuatu yang di depan,” kata Robbins.
Meski belum jelas perincian dari kasus ini, Robbins yakin satu hal. "Penting bagi orang-orang untuk menyadari saat melihat paus, jaga jarak. Sangat penting untuk memberi paus ruang mereka. ."katanya. (Tribunnews.com/CAN/Aljazeera/Hasanah Samhudi)
