Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Senjata Biologis China Di 50 Laboratorium Diungkap Intel AS, Diklaim Mampu Ciptakan Bom Virus

China diyakini tengah menciptakan bom virus dan granat bakteri yang sangat menular dan membunuh inangnya dalam waktu singkat.

AFP / Hector RETAMAL
Salah satu laboratorium virus yang dimiliki China di Hubei 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Intelijen Amerika Serikat membongkar rahasia besar China. Ternyata, negara itu diam-diam telah menciptakan senjata biologis

Intel AS juga meyakini jika virus Covid-19 yang mewabah seluruh penjuru dunia itu berasal dari salah satu laboratorium milik China.

Tak tanggung-tanggung, China memiliki 50 laboratorium yang diduga kuat untuk membudidayakan bakteri dan virus untuk menciptakan potagen yang mematikan.

Masih dari dokumen tersebut, China membangun puluhan laboratorium itu sebagai kesiapannya dalam menghadapi Perang Dunia III.

China diyakini tengah menciptakan bom virus dan granat bakteri yang sangat menular dan membunuh inangnya dalam waktu singkat.

Melansir The Sun pada Jumat (11/6/2021), disebutkan bahwa ada bukti yang menunjukkan Covid-19 mungkin telah direkayasa, namun China menyangkal semua tuduhan itu.

Kecurigaan pengembangan senjata biologis (bioweapons) China datang dari dunia Barat setelah AS mendapatkan sejumlah dokumen, yang mana menunjukkan bahwa komandan Tentara Pembebasan Rakyat China meyakini perang di masa depan dapat menggunakan senjata biologis.

Dokumen yang bocor itu menyatakan bahwa senjata biologis dan senjata genetik akan menjadi "senjata utama untuk kemenangan" perang.

Lalu, dokumen itu disebut menguraikan kondisi sempurna untuk menggunakannya.

Pejabat Departemen Luar Negeri AS telah menyerukan bahaya terhadap China dalam beberapa laporan, yang sebagian rahasia.

Pertama dirilis pada April. Baca juga: 7 Pulau-pulau Horor di Dunia dari Penjara Tua sampai Situs Uji Senjata Biologis Laporan tersebut memperingatkan hubungan dekat antara militer China dan laboratorium sipilnya, menimbulkan kekhawatiran bahwa penelitian biologi dapat "berfungsi ganda".

Laporan AS juga menyatakan bahwa China diyakini memiliki sejarah program bioweapons, seperti "senjata yang mengandung risin, racun botulinum, serta agen penyebab anthrax, kolera, wabah, dan tularemia."

Pejabat AS masih mempertanyakan tentang apakah China mematuhi Konvensi Senjata Biologis (BWC), sebuah perjanjian pelucutan senjata yang secara efektif melarang bioweapon, yang ditandatangani oleh China pada 1984.

Namun, di luar dari perjanjian tersebut, AS melihat China diam-diam telah mempelajari potensi senjata biologis selama beberapa dekade.

"Informasi yang tersedia menunjukkan China terlibat dalam kegiatan yang menimbulkan kekhawatiran sehubungan dengan kewajibannya berdasarkan Pasal I BWC," kata laporan itu, mencatat bahwa informasi tambahan dirahasiakan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved