Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Banyak Anak-anak Putus Sekolah, Warga Desa Cipang Kiri Hilir Minta Disdik Riau Bangun SMA Terbuka

Banyak anak-anak di Desa Cupang Kiri Hilir yang berbatasan dengan Sumbar putus sekolah. Tokoh masyarakat mendesak Disdik Riau agar bangun SMA Terbuka.

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: CandraDani
Istimewa/Nasuha
Warga dan tokoh masyarakat Desa Cupang Kiri Hilir didampingi Anggota DPRD Provinsi Riau Adam Syafaat dari Fraksi PKS usai berdialog dengan pihak Dinas Pendidikan Riau, meminta agar dibangunkan SMA Terbuka di kampung mereka. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Warga bersama tokoh masyarakat Desa Cipang Kiri Hilir didampingi Anggota DPRD Provinsi Riau Adam Syafaat dari Fraksi PKS mendatangi Dinas Pendidikan Riau untuk meminta dibangun di kampung mereka yang masih pelosok tersebut.

Desa Cipang Kiri Hilir merupakan Desa yang letaknya sudah dekat dengan Sumatera Barat jalur aksesnya melalui Ujung Batu Rokan menuju arah Rokan dan merupakan Desa terakhir berbatasan dengan Sumatera Barat, berada di kaki bukit Barisan.

Tokoh masyarakat ini meminta Disdik memfasilitasi dibentuknya SMA terbuka di Desa Cipang Kiri Hilir.

Alasan mereka sederhana, karena di Desa mereka tidak ada sekolah SMA, dan jarak ke SMA Negeri sangat jauh..

Hadir pada rapat yang digelar Senin (15/6/2021) tersebut Kepala Desa Cipang Kiri Hilir Azwir Abbas, Kepala Sekolah SMAN 1 Rokan IV Koto Basril, Tokoh Masyarakat Cipang Kiri Hilir Samri, Eri Mulyadi dan Revika putra. Sementara dari Disdik Riau dihadiri Kepala Bidang Pengawasan Miswanto, Kepala Bidang SMK Pahmijan, Korwas Joyosman dan bidang PKPLK Jamilah.

Pada kesempatan itu, tokoh masyarakat Desa Cipang Kiri Hilir Eri Mulyadi menceritakan kondisi anak-anak masyarakat desa banyak yang putus sekolah.

Karena dipengaruhi ekonomi yang sulit, jauh dari SMA Negeri, ditambah dengan kondisi jalan yang sulit dilewati, apalagi jika musim hujan, serta termasuk daerah terpencil yang berbatasan dengan Sumatera Barat.

"Sehingga dengan alasan tersebut kami meminta solusi dari Dinas Pendidikan Riau, agar anak-anak kami yang sudah tamat SMP tidak putus sekolah dan bisa melanjutkan ke SMA Negeri. Saat ini ada lebih kirang 20 anak yang usia sekolahnya di jenjang SMA,"ujar Eri.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pengawasan Disdik Riau Miswanto menyampaikan, bahwa ada solusi untuk mengentaskan angka putus sekolah di desa tersebut, yaitu dengan program SMA Terbuka.

"Jika memang benar kondisi desa seperti itu, maka sudah memenuhi syarat untuk difasilitasi dibentuknya SMA Terbuka. Kita kedepankan pendidikan anak-anak,"ujarnya.

Sekolah terbuka ialah salah satu bentuk pendidikan formal yang berdiri sendiri tetapi merupakan bagian dari sekolah induk yang penyelenggaraan pendidikannya menggunakan metode belajar mandiri.

Dalam (Permen 72 tahun 2013) diatur. Artinya, anak-anak desa tersebut tidak perlu belajar di sekolah induk, cukup belajar di desanya saja. Nanti akan ada guru pamong yang mengajar mereka.

"InsyaAllah hak-haknya sama dengan sekolah induk. Jadi bapak-bapak segera lengkapi berkas yang menjadi syarat pendirian SMA Terbuka. Sekolah Terbuka ini nantinya juga bisa menjadi cikal bakal sekolah negeri,"jelas Miswanto.

Mendapatkan solusi dan angin segar, para tokoh masyarakat tampak senang. Apalagi Kepala Sekolah SMAN 1 Rokan IV Koto Basril, menyatakan bersedia sekolah yang dipimpinya dijadikan sekolah induk bagi anak-anak Desa Cipang Kiri Hilir.

"InsyaAllah sekolah kami siap dijadikan sekolah induk, sesuai dengan rekomendasi dinas nantinya. Demi kebaikan anak-anak kita,"jelas Basril.

Sementara Anggota DPRD Riau Adam Syafaat pada rapat itu mendukung dibentuknya SMA Terbuka.

Dirinya juga meminta kepada semua elemen masyarakat untuk bahu membahu dan bergandengan tangan membangun daerahnya.

"Tentu kita harus bergandengan tangan, mulai dari RT, RW, Kepala Desa, Camat hingga Bupati. Saya insyaAllah siap membantu. Misal nanti ada peluang-peluang di APBD mohon diinformasikan kepada saya, mana tahu bisa saya masukkan bantuan melalui pokok pikiran anggora DPRD,"harap Anggota Legislatif Dapil Rohul itu.

Adam Syafaat juga berjanji untuk tahap awal, nanti dirinya bantu baju seragam buat anak-anak.

"Kalau tidak penuh ke atas, ya penuh ke bawah," tutup Adam, diiringi wajah gembira dari peserta rapat. (Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved