Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Banyak Anak-anak Mengalami Gangguan Mental selama Pandemi Covid-19, Ternyata Ini Penyebabnya

Ternyata selama pandemi covid-19 banyak anak-anak yang dilaporkan telah mengalami gangguan mental. Hasil penyelidikan ternyata inilah penyebabnya

Editor: Budi Rahmat
Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay
Banyak anak-anak yang mengalami gangguan mental selama pandemi Covid-19. hasil penelitian ungkap kenyataan ini 

Rumah sakit Nightingale yang juga mengkhususkan diri dalam perawatan gangguan kesehatan mental, juga alami peningkatan rujukan dan individu yang mencari pengobatan untuk kecanduan game dan teknologi. 

Mereka menyebut antara Maret hingga September 2020, jumlah konsultasi terkait kecanduan teknologi meningkat dua kali lipat.

Mayoritas yang berkonsultasi adalah orang tua yang mencari bantuan untuk anak-anak mereka yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda aneh.

Pada tahun ini saja, mereka mencatat jumlah konsultasi meningkat sampai empat kali lipat.

Patrick Maxwell, terapis kecanduan utama di rumah sakit Nightingale, menyatakan bahwa pandemi punya dampak yang signifikan. Terutama bagi anak-anak yang banyak bermain game.

“Saya pikir adanya pandemi dan homeschooling memberi anak-anak lebih banyak paparan waktu layar ponsel,” ujar Maxwell.

“Karena mereka berada di rumah, kesadaran orang tua tentang berapa banyak waktu yang digunakan anak mereka di depan ponsel juga meningkat. Hal itu memicu kecemasan dalam diri orang tua saat mengamati anak-anaknya," tambahnya.

Sementara itu, Dr Henrietta Bowden-Jones, pemimpin ahli kecanduan game di Royal College of Psychiatrists mengatakan, penutupan sekolah selama lockdown berdampak signifikan pada anak muda yang mengidap gangguan permainan.

Baca juga: Game Online Jadikan Remaja Ini Pelaku Kejahatan, Belasan Konter HP Dibobol

Baca juga: Sebelum Tewas, Remaja Wanita Ini Dikenal Pecandu Game Online hingga Lupa dengan Diri Sendiri

“Banyak pasien muda kami melaporkan mereka bermain lebih lama dan kompulsif, sehingga meminggirkan minat dan aktivitas lain, termasuk waktu untuk keluarga," ujar Bowden-Jones.

"Untuk beberapa pasien, peningkatan permainan menyebabkan perubahan dalam dinamika keluarga. Upaya orang tua untuk memblokir permainan menyebabkan anak-anak merespons dengan kemarahan dan terkadang, dengan agresi fisik," tambahnya.

Demikian informasi terkait dengan banyaknya anak-anak yang mengalami gangguan mental selama pendemi covid-19. Ternyata ini penyebabnya. (*)

SUmber Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved