Pesan Taksi Online Siswi SMA Malah Dibawa Sopir ke Hotel, Korban Sempat Menolak Namun Tak Berdaya
Siswi kelas dua SMA berinisial T (16) di Medan, menjadi korban aksi rudapaksa seorang sopir taksi online pesanannya
Menurut Herman, petugas hotel yang saat itu mengantarkan korban ke kamar pesanan pria tersebut melihat pria itu pergi begitu saja.
Namun setengah jam berselang beberapa orang yang mengaku sebagai keluarga meminta diantarkan ke kamar hotel dimana korban berada.
Saat itu keluarga korban mengatakan kalau anaknya menjadi korban rudapaksa seorang sopir taksi online pesanannya sendiri.
Tak lama berselang mereka pulang bersama korban.
Namun keesokannya mereka datang kembali bersama beberapa pria yang diduga sebagai polisi untuk melihat rekaman CCTV.
Kronologis Kejadian Pelajar SMA Dirudapaksa Supir Taksi Online
Oloan Butarbutar, selaku kuasa hukum korban, kejadian bermula saat GTN memesan ojol lewat aplikasi. Adapun driver yang menjemput GTN berinisial SA.
Waktu itu, GTN berniat pergi ke kawasan Polonia dari rumahnya di Delitua untuk menemui temannya. Di perjalanan, korban sempat tak menaruh curiga kepada SA.
SA kerap mengajak korban ngobrol, hingga akhirnya tiba di Hotel Padang Bulan Medan. Sesampainya di hotel, GTN kaget.
Dia pun bertanya kepada SA, kenapa kendaraan berhenti di Hotel Padang Bulan. Dengan berbagai cara, SA memberi alasan pada korban, hingga akhirnya korban terpedaya.
Sesampainya di sebuah hotel di kawasan Medan Selayang, korban sempat mengalami ancaman dan paksaan dari sopir taksi online.
"Awalnya yang pesan adiknya ke Hotel di Medan mau ketemu sama kawan-kawanya karena ada acara. Rupanya gak dibawa kesana. Malah dipaksa," kata Penasihat hukum korban, Oloan Butarbutar saat ditemui di Polrestabes Medan, Selasa (22/6/2021) siang.
"Tangannya ditarik paksa masuk ke hotel. Sempat melawan cuma karena tenaga perempuan terbatas jadi kalah."
Oloan menjelaskan kejadian itu terjadi pada Jumat malam, sekitar pukul 22:00 WIB (18/6/2021). Usai melakukan aksi bejatnya pelaku pun bergegas meninggalkan korban di hotel begitu saja.
Karena panik akhirnya korban menghubungi keluarganya untuk menjemput korban.
