Pesta Durian Wakil Ketua DPR Buat Kerumunan Di Dapil, Rashid Pun Diperiksa Polisi
Dia membantah klaim bahwa dia telah melanggar prosedur operasi standar (SOP) yang melarang pertemuan atau acara apa pun.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pesta durian di tengah pandemi membuat Wakil Ketua DPR di Malaysia Mohd Rashid Hasnon diperiksa Polisi.
Acara yang ia gelar dinilai melanggar movement control order (MCO) atau aturan yang mengatur pembatasan aktifitas masyarakat.
Dilansir dari Channelnewsasia, Mohd Rashid yang merupakan wakil ketua majelis rendah parlemen Malaysia pun meminta maaf pada Rabu (30/6/2021) kemarin setelah video pesta duriannya viral.
Menurutnya, video tersebut terjadi di daerah pemilihannya di Batu Pahat, Johor.
Namun, ia mengatakan jika acara tersebut bukanlah pesta durian.
Permintaan maafnya datang setelah dia awalnya menyatakan bahwa video itu adalah rekaman lama yang diambil saat acara yang diadakan tahun lalu sebelum perintah kontrol gerakan (MCO) diberlakukan.
Di bawah langkah-langkah MCO Malaysia saat ini yang bertujuan untuk membatasi penyebaran COVID-19, tidak ada pertemuan yang diizinkan.
Sejak video itu menjadi viral, polisi Batu Pahat mengkonfirmasi pada hari Selasa bahwa penyelidikan telah dimulai pada Mohd Rashid, yang juga seorang anggota parlemen untuk daerah tersebut.
Polisi mengatakan bahwa mereka akan memanggil Rashid dan yang lainnya dalam video tersebut untuk membantu penyelidikan, lapor Malay Mail.
Video berdurasi 14 detik dan beberapa gambar yang menjadi viral sejak Selasa menunjukkan Mohd Rashid bersama sekelompok besar orang menghadiri pesta durian di sebuah perkebunan durian di Batu Pahat.
Peristiwa itu dikatakan telah terjadi pada 27 Juni.
Dalam tanggapannya kepada media pada hari Selasa, Mr Mohd Rashid dilaporkan mengatakan oleh Malaysiakini bahwa acara yang ditampilkan dalam video itu sebenarnya diadakan tahun lalu sebelum MCO diberlakukan.
Dia membantah klaim bahwa dia telah melanggar prosedur operasi standar (SOP) yang melarang pertemuan atau acara apa pun.
Namun, dalam pernyataannya yang dikeluarkan pada hari Rabu, Mr Mohd Rashid mengklarifikasi bahwa penyangkalan sebelumnya dibuat tanpa dia benar-benar melihat video dari awal.
Setelah sempat melihat lebih dekat, kata dia, video viral tersebut diambil saat berkunjung ke kebun durian untuk mendengarkan keluhan para petani kecil durian yang terkena dampak MCO.
