Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

WHO : Munculnya Varian Baru Covid-19, Mendorong Gelombang Kematian di Afrika, Asia dan Amerika Latin

WHO mengatakan di banyak negara di setiap wilayah di dunia sehingga mereka menghadapi lonjakan tajam infeksi serta opname di rumah sakit

Editor: Budi Rahmat
Prakash SINGH / AFP
Kerabat yang mengenakan setelan alat pelindung diri (APD) membawa jenazah orang yang meninggal akibat virus corona Covid-19 di krematorium di Moradabad pada 5 Mei 2021. 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Badan Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan munculnya varian virus corona yang sangat menular penyebab Covid-19, di banyak negara di setiap wilayah di dunia sehingga mereka menghadapi lonjakan tajam infeksi serta opname di rumah sakit.

Kenyatan tersebut justru akan mendorong gelombang kematian di beberapa bagian Afrika, Asia dan Amerika Latin.

Dalam pernyataannya kepada wartawan Rabu (7/7/2021) Pemimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, dunia berada pada titik berbahaya dalam pandemi Covid-19, ketika berbagai varian Covid-19 yang terus menyebar secara cepat karena upaya vaksinasi global yang tidak merata.

Dari kantor pusat WHO di Jenewa, Tedros menyampaikan beberapa negara dengan tingkat vaksinasi tinggi merencanakan peluncuran suntikan vaksin penguat (booster) dalam beberapa bulan mendatang, dan melonggarkan prokes termasuk jarak sosial seolah-olah pandemi sudah berakhir.

Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 di Dunia:3,25 Milliar Dosis Vaksin Sudah Diberikan, Kapan Corona Berakhir?

Baca juga: Bukti Nyata Keganasan Corona, Jenazah Pasien Covid-19 Menumpuk Di Rumah Sakit Di Jombang Viral

Akan tetapi kepala WHO itu menguraikan pandangannya berkaitan dengan “ketidaksetaraan yang mengejutkan dalam vaksinasi,” dan kehadiran varian virus corona yang sangat menular penyebab Covid-19, di banyak negara di setiap wilayah di dunia sehingga mereka menghadapi lonjakan tajam infeksi serta opname di rumah sakit.

Tedros menegaskan hal itu selanjutnya menyebabkan kekurangan persediaan oksigen dan perawatan serta mendorong gelombang kematian di beberapa bagian Afrika, Asia dan Amerika Latin.

Virus corona B.1.1.7
Virus corona B.1.1.7 (Gambar oleh 12222786 dari Pixabay)

Tedros menambahkan bahwa di seluruh dunia, varian Covid-19 yang baru memenangkan perang melawan vaksin karena produksi dan distribusi vaksin yang tidak merata, yang ia nilai juga mengancam pemulihan ekonomi global.

Kematian di seluruh dunia terkait virus corona baru-baru ini melewati 4 juta ketika banyak negara berjuang untuk mendapatkan pasokan vaksin yang cukup untuk disuntikkan pada penduduk mereka.

Tedros menegaskan, “Nasionalisme vaksin, ketika segelintir negara telah mengambil bagian terbesar, secara moral tidak dapat dipertahankan. Itu merupakan strategi kesehatan masyarakat yang tidak efektif melawan virus penyerang pernapasan ini yang bermutasi secara cepat dan semakin efektif berpindah dari manusia ke manusia.”

Tedros mencatat bahwa para menteri keuangan dari kekuatan ekonomi dunia G-20 akan bertemu akhir pekan ini di Venesia.

Dia meminta para menteri keuangan dan pemimpin lainnya untuk mendukung seruan agar 10 persen penduduk di semua negara sudah divaksinasi pada September mendatang, serta agar angka itu meningkat menjadi 40 persen pada akhir tahun 2021.

Baca juga: Harta Bos Jamu Ini Meningkat Sejak Pandemi Corona, Inilah Daftar Orang Terkaya di Indonesia

Baca juga: Beda Batuk Kering Biasa dengan Batuk Kering Akibat Terinveksi Virus Corona, Covid-19

Katanya, menyediakan pendanaan yang perlu untuk mencapai produksi dan distribusi yang setara dari berbagai alat kesehatan merupakan cara tercepat untuk mengakhiri tahap pandemi yang akut ini, menyelamatkan nyawa dan kehidupan, serta mendorong sebuah pemulihan ekonomi yang benar-benar bersifat global.

Demikian kekhawatiran WHO terkait dengan gelonbang kematian di wilayah Afrika, Asia dan Amerika Latin. (*)

Sumber Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved