Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tiba-tiba Kesehatan Wanita Ini Memburuk, Dokter Kaget Mengetahui 2 Varian Virus Corona di Tubuhnya

Kesehatan wanita ini memburuk. Selang beberapa hari ia meninggal dunia. Dokter kaget ternyata ada dua varian virus corona mematikan

Editor: Budi Rahmat
Gambar oleh Aneta Esz dari Pixabay
Virus Corona, Corona Virus 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Kondisi wanita ini langsung memburuk dan selang beberapa hari ia meninggal dunia.

Tim dokter yang melakukan pemeriksaan dibikin kaget setekag mengetahui virus yang menginveksi korban.

Ternyata ada dua varian virus coroan yang menyerang tubuh wnaita ini.

Bahkan dua varian yang menggerogoti tubuh korban berasal dari dua wilayah yang sangat jauh.

Satu dari Inggri dan satu lagi dari Afarika Selatan.

Lantas, kok bisa dua varian virus corona yang meamtikan tersebut masuk ke tubuh korban.

Ini ternyata menjadi kejadian yang langka

Baca juga: Mengerikan, 60 Ribu Orang Menonton Final EURO 2020 Diintai Virus Corona Varian Delta Sangat Menular

Baca juga: Waspada, Riau Termasuk di Antaranya, Virus Corona Varian Delta Sudah Masuk 9 Provinsi di Luar Jawa

Virus corona B.1.1.7
Virus corona B.1.1.7 (Gambar oleh 12222786 dari Pixabay)

 

Begini Kisahnya

Seorang wanita berusia 90 tahun diketahui telah terinfeksi dua varian virus corona (Covid-19), yaitu varian Alpha dan Beta.

Wanita itu dinyatakan positif Covid-19 setelah kondisinya memburuk pada bulan Maret.

Dikutip dari CNA, dia tinggal sendirian dan menerima perawatan di rumah sebelum akhirnya dirawat di Rumah Sakit OLV di Kota Aalst, Belgia.

Kadar oksigen wanita, yang tercatat belum divaksin itu, pada awalnya baik.

Kondisinya kemudian memburuk dengan cepat dan dia meninggal setelah lima hari menjalani perawatan di rumah sakit.

Adapun ketika staf mendis menguji adanya varian yang mengkhawatirkan, mereka menemukan bahwa wanita itu membawa strain Alpha, yang berasal dari Inggris, dan varian Beta yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.

Ahli Biologi Molekuler Anne Vankeerberghen dari Rumah Sakit OLV yang memimpin penelitian, mengatakan, kedua varian tersebut saat itu beredar di Belgia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved