Tiba-tiba Kesehatan Wanita Ini Memburuk, Dokter Kaget Mengetahui 2 Varian Virus Corona di Tubuhnya
Kesehatan wanita ini memburuk. Selang beberapa hari ia meninggal dunia. Dokter kaget ternyata ada dua varian virus corona mematikan
Ada kemungkinan wanita itu terinfeksi dua varian virus dari dua orang yang berbeda.
"Kedua varian ini beredar di Belgia pada saat itu, jadi kemungkinan wanita itu terinfeksi virus yang berbeda dari dua orang yang berbeda," kata Vankeerberghen pada Minggu (11/7/2021).
"Sayangnya, kita tidak tahu bagaimana dia terinfeksi," tambahnya.
Vankeerberghen mengatakan sulit untuk mengatakan apakah koinfeksi berperan dalam penurunan cepat kondisi pasien.
Penelitian, yang belum diserahkan ke jurnal medis untuk publikasi, sedang dipresentasikan di Kongres Mikrobiologi Klinis & Penyakit Menular Eropa.
Baca juga: Beda Batuk Kering Biasa dengan Batuk Kering Akibat Terinveksi Virus Corona, Covid-19
Baca juga: Emak-emak Viral yang Menyebut Virus Corona Tidak Ada Akhirnya Ditangkap Polisi, Ngaku Hanya Iseng
Sementara Vankeerberghen mengatakan dalam siaran pers bahwa tidak ada kasus lain yang dipublikasikan dari koinfeksi serupa.
Dia menambahkan fenomena terinfeksi dua varian yang langka mungkin diremehkan.
Ini karena pengujian terbatas untuk varian yang menjadi perhatian, katanya.
Vankeerberghen kemudian menyerukan peningkatan penggunaan pengujian PCR cepat untuk mendeteksi mutasi varian yang diketahui.
Lebih lanjut, pada bulan Januari, para ilmuwan di Brasil melaporkan bahwa dua orang telah terinfeksi secara bersamaan dengan dua jenis virus corona yang berbeda, tetapi penelitian tersebut belum dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Dalam komentar yang bereaksi terhadap penelitian tersebut, Lawrence Young, seorang ahli virologi dan Profesor Onkologi Molekuler di Universitas Warwick, mengatakan tidak mengejutkan menemukan seseorang yang terinfeksi lebih dari satu jenis virus.
"Studi ini menyoroti perlunya lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah infeksi dengan berbagai varian yang menjadi perhatian memengaruhi perjalanan klinis Covid-19 dan apakah ini dengan cara apa pun membahayakan kemanjuran vaksinasi," tambahnya.
Sumber Tribunnews.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/virus-corona-corona-virus.jpg)