BERHASIL Ditangkap, Beginilah Pengakuan Otak Pelaku Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise
Otak pelaku pembunuhan Presiden Haiti, Jovenel Moise berhasil ditangkap. Dalam pemeriksaan pelaku mengungkapkan motifnya
TRIBUNPEKANBARU.COM- Beginilah otak pelaku pembunuhan Presiden Haiti, Jovenel Moise.
Pembunuhan yang sadis tersebut membuat gempar warga Haiti.
Sebab orang nomor satu di negara tersebut dengan mudah dibunuh. RUmah dinasnya bisa ditenbus beberapa orang dengan senjata lengkap.
Sang presiden ditemukan dengan kondisi bersimbah darah.
Ada laporan yang mengatakan bahwa korban diperlakukan tidak wajar, matanya dicungkil.
Baca juga: Presiden Haiti Dibunuh, Belum Sempat Berkata Apapun, Jovenel Moise Sudah Diberondong Tembakan
Baca juga: Mata Presiden Haiti Dicungkil Pembunuh Bayaran Saat Ia Masih Hidup, Haiti Mencekam
Namun penyelidikan terus dilakukan. Polisi juga memburu para pelaku yang disebut berjumlah 28 orang.
Terakhir didapatkan kabar, otak pelaku pembunuhan Presiden sudah ditangkap.
Hasil pemeriksaan sementara terungkap ternyata ini motifnya.
Berikut ini pengakuan otak pelaku pembunuhan Presiden Haiti
Kepolisian Haiti mengumumkan menangkap sosok yang ditengarai dalang pembunuhan Presiden Jovenel Moise.
Christian Emmanuel Sanon dituding mempunyai "tujuan politik" dalam merekrut tim yang akhirnya menembak mati Moise.
"Individu ini sengaja memasuki Haiti menggunakan pesawat pribadi demi tujuan politiknya," kata Kepala Polisi Leon Charles.
Sanon disebut tiba pada Juni ditemani sejumlah warga Kolombia, ujar Leon dalam detil yang disampaikan dalam konferensi pers.
Leon mengungkapkan, misi awal para pelaku adalah menangkap Jovenel Moise. "Situasinya kemudian berubah," kata dia.
Dilansir AFP Minggu (11/7/2021), Charles menuturkan pelaku lain yang berjumlah 22 orang memasuki Haiti.
Dia menjelaskan mereka mendapatkan informasi plot pembunuhan dari 18 warga Kolombia yang ditangkap.
Berdasarkan keterangan mereka, Sanon merekrut para pembunuh melalui perusahaan keamanan swasta bernama CTU yang berbasis di Miami.
Baca juga: Presiden Ditembak Mati, Warga Haiti Pertanyakan Keberadaan Polisi yang Bertugas Melindungi
Baca juga: Negara Kacau, Presidennya Dibunuh, Warga Disebut Belum Dapat Vaksin, Tapi Covid-19 di Haiti Menurun
"Ketika kami mengadang mereka, sosok pertama yang ditelepon oleh salah satu pelaku adalah Christian Emmanuel Sanon," kata dia.
Leon menyampaikan, Sanon kemudian menelepon dua orang yang diduga merupakan dalang lain. Hanya saja, Leon tak menjabarkan identitas mereka.
Otoritas menerangkan, ke-28 pelaku menyerbu kediaman Moise di Port-Au-Prince pada Rabu (7/7/2021) dan menembaknya beserta istrinya, Martine.
Serangan tersebut membunuh Presiden Haiti sejak 2017 itu. Sementara istrinya terluka parah dan dilarikan ke AS untuk menjalani perawatan.
Beberapa jam setelah penembakan, kepolisian dan militer menggelar operasi untuk menangkap para pelakunya.
Tiga di antara penyerang dilaporkan tewas dalam baku tembak, sementara delapan sisanya masih buron.
Baca juga: Sadis, Jasad Presiden Haiti Dilubangi dengan 12 Peluru & Mata Dicungkil, Rakyatnya Sangat Geram
Baca juga: INILAH Pensiunan Jenderal Polisi Jadi Komisaris BUMN: Arman Depari,Badrodin Haiti,Gatot Eddy Pramono
Port-Au-Prince melalui Perdana Menteri interim Claude Joseph langsung meminta bantuan AS dalam penyelidikan.
Awalnya, mereka meminta AS menempatkan militer untuk menjaga sejumlah aset vital negara, yang ditolak oleh Washington.
Demikian informasi terkait dnegan dalang pembunuhan presiden Haiti yang sudah tertangkap. (*)
Sumber Kompas.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/rakyat-haiti-mengepung-mobil-polisi-dengan-pelaku-pembunuh-presiden-di-dalamnya.jpg)