Varian Covid-19 Paling Ganas Bakal 'Kuasai' Dunia Dalam Waktu Dekat, WHO: WASPADA
Varian Delta akan menjadi strain yang mendominasi secara global dalam beberapa bulan mendatang karena mengungguli varian lainnya.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Rabu (21/7/2021) memperingatkan agar seluruh masyarakat dunia waspada dengan 'Tsunami' Covid-19 yang bakal melanda seluruh penjuru dunia dalam waktu dekat ini.
Tsunami Covid-19 yang melanda dunia tersebut disebabkan oleh Covid-19 varian Delta.
Varian ini dikenal ganas dan bertanggungjawab atas 4 juta kasus kematian pasien Covid-19 di dunia.
Varian Delta akan menjadi strain yang mendominasi secara global dalam beberapa bulan mendatang karena mengungguli varian lainnya.
Melansir Market Wacth, WHO dalam pembaruan epidemiologi mingguannya menyebut, varian delta terdeteksi di 13 negara baru dalam pekan yang berakhir 18 Juli.
Jumlah global kasus Covid-19 baru naik 3,4 juta dalam seminggu. Angka ini melonjak 12% dari minggu sebelumnya.
Dunia menambahkan rata-rata 490.000 kasus per hari, dibandingkan dengan 400.000 kasus minggu sebelumnya. Jumlah kematian rata-rata hampir mencapai 57.000.
Sekarang ada lebih dari 190 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, dan lebih dari 4 juta orang telah meninggal karenanya.
“Pada tingkat ini, diharapkan jumlah kumulatif kasus yang dilaporkan secara global dapat melebihi 200 juta dalam tiga minggu ke depan,” kata data terbaru WHO tersebut.
Tiga "varian yang menjadi perhatian" lainnya juga menyebar. Varian alfa, pertama kali terdeteksi di Inggris, sekarang ada di 180 negara, naik dari 172 minggu lalu.
Kemudian, varian beta, pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, sekarang ada di 130 negara, naik dari 123 minggu lalu.
Adapun varian gamma yang pertama kali ditemukan di Brazil hadir di 78 negara, naik dari 75 minggu lalu.
Market Watch memberitakan, peningkatan penularan tampaknya didorong oleh fakta bahwa varian baru ini lebih menular, serta pelonggaran langkah-langkah kesehatan masyarakat, yang lebih besar.
"Selain itu, ada pula faktor pencampuran sosial, dan sejumlah besar orang tetap rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2 sebagai akibat dari distribusi vaksin yang tidak adil di seluruh dunia,” kata WHO, mengulangi kritik lama tentang bagaimana pasokan vaksin ditangani di seluruh dunia.
Menurut kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS Dr. Rochelle Walensky, varian delta bertanggung jawab atas 83 persen dari semua kasus Covid-19 yang terjadi di AS.
