Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ayah Rafael Dikejar Polisi Suruh Teken Berkas Ketidak Lulusan Anak Di Bintara Polri

Ia diminta untuk menandatangani satu dokumen yang dia tidak tahu apa isinya.

Tribun Manado / Fernando Lumowa
Rafael Malalangi (baju batik) bersama ayah ibunya mendatangi Mapolda Sulut, Jumat (30/07/2021). 

Surat terbuka anggota DPRD cantik untuk Jokowi dan Kapolri

Anggota DPR RI termuda dari Dapil Sulut, Hillary Brigitta Lasut turun tangan terkait kasus Rafael Malalangi (18) yang dinyatakan tidak lulus dalam seleksi Bintara Polri.

Hillary Brigitta langsung mengirimi surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Wibowo.

Pasalnya proses seleksi Bintara Polri terhadap Rafael Malalangi itu dinilai janggal.

Hillary mempertanyakan nasib Rafael Malalangi, pemuda asal Minsel yang sempat diumumkan lulus seleksi calon Bintara Polri 2021 di Polda Sulut.

Belakangan namanya hilang dari daftar peserta yang lulus dan diganti nama calon lain.

Berikut isi surat terbuka Hillary Lasut untuk Presiden RI, Kapolri dan Kapolda Sulut.

HILLARY BRIGITTA LASUT, S.H.,LL.M
ANGGOTA MPR/DPR-RI PERIODE 2019 - 2024

NO. ANGGOTA A - 394
FRAKSI PARTAI NASDEM

Jakarta, 29 Juli 2021

Nomor: 155/S.I/DPR-RI/HBL/IV-2021
Perihal : Surat Terbuka
Lampiran : 1 Berkas
Kepada Yth,
1. Bapak Presiden Republik Indonesia
2. Bapak Kepala Kepolisian Republik Indonesia
3. Bapak Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Utara
Di
Tempat

Dengan hormat,
Sehubungan dengan adanya keluhan dari salah satu warga masyarakat yang berada pada wilayah
daerah pemilihan Provinsi Sulawesi Utara untuk itu, melalui surat ini saya mempertanyakan perihal proses
dan prosedur pengumuman kelulusan calon Bintara Polri Tahun 2021 yang sudah sempat viral di berbagai
media online maupun media sosial.

Disebabkan di dalam proses tersebut terdapat sedikit kejanggalan dalam proses pengumuman yang dilakukan secara langsung melalui media virtual (Youlutube).

Ada pun calon Bintara yang sudah diumumkan lulus seleksi melalui virtual dan seleksi secara Nasional namun tiba-tiba calon bintara tersebut dinyatakan tidak lulus melalui surat yang sifatnya privat dan personal.

Oleh sebab itu saya bermaksud mempertanyakan dan memohon keadilan sesuai dengan asas keadilan hukum di mana calon bintara tersebut telah mengikuti dan melaksanakan setiap rangkaian proses tahapan seleksi dengan baik dan benar.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved