Gawat, AFS Temukan Jutaan Senjata Nuklir Rahasia China di Timur Xinjiang, Ini Bahaya Bagi AS & Dunia
Nampaknya China ingin mengusai dunia dengan mempersiapkan jutaan senjata nuklir yang sangat membahayakan, jika perang terjadi ini sangat gawat
TRIBUNPEKANBARU.COM - China kembali menjadi sorotan dunia lantara diketahui menyimpan jutaan senjata nuklir jenis rudal.
Ini tentu membahayakan dunia, terutama negara yang menjadi musuh China.
Pentagon dan anggota Kongres AS dari Partai Republik menegaskan kembali kekhawatiran tentang akumulasi tenaga nuklir China.
Karena ditemukan setidaknya ada 110 silo rudal yang disembunyikan oleh China.
Sebuah laporan oleh Federasi Ilmuwan Amerika (AFS) yang dirilis pada 26 Juli mengatakan bahwa gambar satelit menunjukkan bahwa China sedang membangun ladang bunker rudal tambahan di dekat Hami, di bagian timur Xinjiang.
Laporan itu muncul hanya beberapa minggu setelah dilaporkan bahwa China sedang membangun sekitar 120 silo rudal di Yumen, wilayah gurun 380 km tenggara.
"Ini adalah kedua kalinya dalam bulan ini opini publik menemukan apa yang telah lama kami katakan tentang meningkatnya ancaman yang dihadapi dunia dan tabir kerahasiaan yang mengelilinginya," tulis Komando Strategis AS dalam sebuah pernyataan, Selasa (27/7/21).
Pada awal Juli, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa akumulasi tenaga nuklir China sangat mengkhawatirkan.
Beijing tampaknya menyimpang dari strategi nuklir pencegahan minimal selama beberapa dekade terakhir.
AS mendesak China untuk mengambil "langkah-langkah praktis untuk mengurangi risiko perlombaan senjata yang tidak stabil".
Anggota Kongres Mike Turner, anggota Subkomite Pasukan Strategis Komite Angkatan Bersenjata DPR AS, mengatakan China mengumpulkan tenaga nuklir dalam skala "belum pernah terjadi sebelumnya" .
Ia juga menjelaskan bahwa mereka "menggelar senjata nuklir untuk mengancam Amerika Serikat dan sekutunya."
Turner mengatakan penolakan China untuk merundingkan perjanjian pengendalian senjata nuklir "menimbulkan kekhawatiran dan harus dikutuk oleh semua negara yang bertanggung jawab".
Anggota Kongres dari Partai Republik Mike Rogers, anggota Komite Angkatan Bersenjata DPR AS, mengatakan bahwa akumulasi senjata nuklir China menunjukkan bahwa AS perlu dengan cepat memodernisasi penangkal nuklirnya.
Sebuah laporan Pentagon tahun 2020 memperkirakan jumlah hulu ledak nuklir China "di bawah 200".
