Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Indonesia Nagara Paling Buruk Tangani Covid-19 Kata Media Asing, Epidemiolog Ungkap Penyebabnya

Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, ikut menanggapi laporan dari media asing, Bloomberg penanganan Covid-19 Indonesia

TribunPekanbaru/Doddy Vladimir
Ilustrasi - Sejumlah petugas saat mengatur arus lalu lintas di lokasi penyekatan Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Sabtu (31/7/2021). Penyekatan dilakukan guna mengurangi mobilitas masyarakat sesuai Surat Edaran Walikota Pekanbaru Nomor 16/SE/SATGAS/2021 tentang pedoman dasar pelaksanaan PPKM Level 4 Kota Pekanbaru. 

Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia disebut Bloomberg sangat tinggi yaitu lebih dari 1.300 orang dalam sehari.

Kemudian rendahnya vaksinasi di Indonesia yaitu 11,9 persen dari total penduduk.

"Di mana lebih dari 1.300 orang sekarang meninggal setiap hari dan pasokan suntikan (vaksin) tidak memenuhi kebutuhan populasi yang besar," kata Bloomberg.

Masalah kematian dan minimnya vaksinasi juga dialami oleh negara berperingkat rendah lainnya seperti Bangladesh, Filipina, dan Malaysia.

Namun, Bloomberg menemukan adanya kesenjangan akses vaksinasi antara negara kaya dan miskin di dunia.

Seperti yang dikhawatirkan oleh Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus tentang "bencana kegagalan moral" untuk akses vaksinasi Covid-19 bagi setiap orang.

Peringkat ketahanan Covid-19 di 53 negara disusun oleh Bloomberg untuk menggambarkan wilayah yang memiliki penanganan Covid-19 paling efektif meski ada gangguan sosial dan ekonomi.

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Wahyuni Sahara)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Epidemiolog Beberkan Alasan Indonesia Disebut jadi Negara Terburuk di Dunia dalam Menangani Covid-19

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved