Sukses Greysia/Apriyani Tak Lepas dari Tangan Dingin Eng Hian,Dari Tak Diunggulkan Raih Medali Emas
Kesuksesan Greysia/Apriyani tak lepas dari tangan dingin pelatih Eng Hian. Pasangan ini sebenarnya bukan yang diunggulkan tapi berhasil raih emas
Apriyani mulai ikut turnamen bulu tangkis tingkat kecamatan pada 2005, setahun kemudian dia ikut ajang bulu tangkis junior tingkat Kabupaten Konawe.
Potensi Ani sudah terlihat dengan kecermelangannya tampil di sejumlah turnamen junior tingkat daerah.
Seperti ketika dia meraih juara II Pekan Olahraga Daerah (Porda) Sultra di Raha, Kabupaten Muna, pada 2007.
Naik ke turnamen junior tingkat provinsi, Ani juga dapat menunjukkan penampilan gemilangnya.
Bergabung dengan Klub Pelita Bakrie
Apriyani kemudian bergabung dengan klub PB Pelita Bakrie binaan legenda bulu tangkis Tanah Air, Icuk Sugiarto, di kawasan Kosambi, Jakarta Barat, pada 3 September 2011.
Hal tersebut dilakukan demi mengasah kemampuannya untuk menjadi pebulu tangkis profesional.
Apriyani dibawa oleh Akib Ras, salah seorang pegawai kantor perwakilan Konawe ke Jakarta, untuk bergabung dengan PB Pelita Bakrie.
Dia sempat mendapat penolakan, tapi dengan usaha Akib, Icuk Sugiarto akhirnya mau menerima Ani.
Pada tahun 2017, Apriyani yang hanya bermodalkan sebuah raket dan mengantongi uang Rp 200.000 mendatangi pelatih Eng Hian untuk berlatih di Pelatihan Nasional (Pelatnas) Cipayung, Jakarta.
Sejak saat itu, Apriyani mulai bermain di level senior dan diduetkan dengan Greysia Polii.
"Cuma Apri yang datang ke saya waktu masuk pelatnas, dia datang dengan cuma punya raket dan uang Rp 200.000 di tangan," kata Eng Hian usai Greysia/Apriyani menjadi juara Daihatsu Indonesia Masters 2020.
"Dia bilang dia mau jadi juara, terserah Koh Didi mau kasih program apa, saya siap."
Apriyani Rahayu kemudian terus menunjukkan kegigihannya meski sudah meraih berbagai prestasi di tingkat senior.
"Itu dibuktikan sama dia, saat masih punya duit sampai sekarang sih tidak ada yang berubah, dari segi latihan dan kemauan masih sama," ujar Eng Hian melanjutkan.
Eng Hian sendiri memiliki harapan yang begitu besar kepada Apriyani dan Greysia agar bisa meraih prestasi tertinggi, yakni Olimpiade.
"Harapan saya, mereka tidak puas begitu saja, perjuangan belum selesai.
Setelah tanding, saya enggak sampaikan apa-apa karena memang setelah juara ya mulai dari nol lagi," katanya.
"Target utama mereka kan lebih dari ini. Dalam hati tentu saya bangga sama mereka, luar biasa."
"Tapi, saya enggak mau mereka puas di sini, jadi biasa saja. Habis juara, bagus, tapi di depan masih ada Olimpiade, target yang lebih besar lagi," katanya menegaskan.
Apriyani Rahayu bersama Greysia Polii akhirnya dapat menjawab harapan Eng Hian untuk menjuarai Olimpiade.
Pada Senin (2/8/2021), Greysia/Apriyani sukses meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 usai mengalahkan ganda putri China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Ini adalah medali emas pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.
Sebagian isi artikel ini telah tayang di Tribunnews.com, dengan judul Eng Hian, Sosok di Balik Medali Emas Olimpiade, Ubah Greysia/Apriyani dari Bukan Unggulan Jadi Juara, https://www.tribunnews.com/sport/2021/08/03/eng-hian-sosok-di-balik-medali-emas-olimpiade-ubah-greysiaapriyani-dari-bukan-unggulan-jadi-juara?page=2.

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											