Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

MENGUAK Alasan Pemerintah Menghapus Indikator Kematian Covid-19: Tuai Pro & Kontra

Pria yang akrab dengan sapaan Dokter Tirta ini melontarkan kritikan lewat akun Twitter-nya, @tirta_hudhi, Selasa (10/8/2021).

Rezas / AFP
Petugas penggali kubur saat pemakaman korban Covid-19 di sebuah pemakaman di Bekasi pada 20 Juli 2021. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pemerintah memutusna menghpus Angka kematian dari indikator pengendalian atau penanganan Covid-19.

Keputusan inil antas berujung polemik.

Menuai pro dan kontra bagi publik.

Terkait alasan kenapa dihapus, Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan, menjelaskan hal tersebut.

Penghapusan angka kematian dari indikator pengendalian Covid-19 karena ditemukannya kesalahan dalam menginput data yang menyebabkan akumulasi kasus kematian pada beberapa minggu sebelumnya.

Dihapusnya angka kematian dari indikator itu membuat 26 kota dan kabupaten mengalami penurunan level PPKM, dari level 4 menjadi 3.

"PPKM Level 4 dan 3 yang dilakukan pada tanggal 10 sampai 16 Agustus 2021 nanti, terdapat 26 kota atau kabupaten yang turun dari Level 4 ke Level 3."

Baca juga: Tak Semua Kecamatan PPKM Level 4, DPRD Pekanbaru Minta Sekolah Tatap Muka Terbatas Dipertimbangkan

Baca juga: VIDEO Heboh Benda dari Pesawat Tempur Jatuh di Pekarangan Warga, Lanud Iswahjudi: Tak Perlu Khawatir

"Evaluasi tersebut kami lakukan dengan mengeluarkan indikator kematian dalam penilaian karena kami temukan adanya input data yang merupakan akumulasi angka kematian selama beberapa minggu ke belakang."

"Sehingga menimbulkan distorsi dalam penilaian," jelas Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/8/2021).

Luhut mengatakan, pihaknya akan terus berusaha memperbaiki data kasus Covid-19 agar dapat terintegrasi.

Selain itu, pihaknya juga akan memperbaiki aplikasi Silacak.

"Menyangkut ini, kami sekarang terus bekerja keras untuk mengharmonisasi data. Dengan itu juga memperbaiki Silacak," ucap Luhut.

Baca juga: Izin dari Polri Belum Terbit, KS Tiga Naga Masih Optimis Liga 2 2021 Bergulir Meski Liga 1 Diundur

Baca juga: Amalia Fujiwati Ungkap Jane Abel Pernah Datang ke Rumah Bambang Pamungkas Tapi Tak Dibukakan Pintu

Tuai Kritikan

Kebijakan menghapus angka kematian itu pun lantas mendapat kritikan dari sejumlah pihak.

Salah satunya, relawan tenaga medis Covid-19 sekaligus influencer Tirta Mandira Hudi.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved