Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Taliban Bergerak Cepat, Kini Sudah Kuasai Delapan Ibu Kota Provinsi Afghanistan, Apa Kata Joe Biden?

Sudah delapan ibu kota provinsi yang kini dikuasai Taliban sejak kepergian militer Amerika Serikat dari negeri itu.

Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Ilham Yafiz
Kantor Pers Presiden Afghanistan / AFP
Foto diambil pada 11 Agustus 2021 dan dirilis oleh Kantor Pers Presiden Afghanistan ini menunjukkan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani (tengah) tiba di Mazar-i-Sharif. 

Amerika Serikat memberikan dukungan udara, makanan, peralatan, dan gaji yang signifikan kepada pasukan Afghanistan, katanya.

Bagian utara selama bertahun-tahun adalah wilayah Afghanistan yang paling damai, dengan hanya sedikit kehadiran Taliban.

Selama pemerintahan mereka tahun 1996 hingga 2001, Taliban tidak pernah sepenuhnya mengendalikan utara tetapi kali ini, mereka tampaknya berniat mengamankannya sebelum mendekati ibu kota.

Taliban juga telah menguasai perbatasan dengan Tajikistan dan Uzbekistan, lapor harian Kommersant Rusia, mengutip Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, yang meningkatkan kekhawatiran keamanan bagi Moskow.

Shoigu mengatakan Taliban telah berjanji untuk tidak melintasi perbatasan tetapi Rusia akan terus mengadakan latihan dengan sekutunya di wilayah tersebut.

Para pejabat Afghanistan telah meminta tekanan pada Pakistan untuk menghentikan bala bantuan dan pasokan Taliban yang mengalir melewati perbatasan.

Pakistan membantah mendukung Taliban.

Pemerintah telah menarik pasukannya dari beberapa distrik pedesaan yang sulit dipertahankan untuk fokus mempertahankan pusat-pusat populasi.

Di beberapa tempat, pasukan pemerintah menyerah tanpa perlawanan.

Di Jenewa pada hari Selasa, kepala hak asasi manusia PBB Michelle Bachelet mengatakan laporan pelanggaran yang bisa menjadi kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan muncul, termasuk "laporan yang sangat mengganggu" dari ringkasan eksekusi pasukan pemerintah yang menyerah.

Enam negara anggota UE memperingatkan eksekutif blok itu agar tidak menghentikan deportasi pencari suaka Afghanistan yang ditolak yang tiba di Eropa, khawatir akan kemungkinan terulangnya krisis 2015-16 atas kedatangan lebih dari satu juta imigran, terutama dari Timur Tengah.

Amerika Serikat akan menyelesaikan penarikan pasukannya bulan ini dengan imbalan janji Taliban untuk mencegah Afghanistan digunakan untuk terorisme internasional.

Taliban berjanji untuk tidak menyerang pasukan asing saat mereka mundur tetapi tidak menyetujui gencatan senjata dengan pemerintah.

( Tribunpekanbaru.com )

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved