Begini Kondisi Presiden Afganistan Ashraf Ghani yang 'Angkat Kaki' setelah Taliban Kuasai Kabul
Taliban sudah semakin dekat ke kabul. Presiden Afganistan Ashraf Ghani memilih angkat kaki setelah militer ditaklukkan Taliban
TRIBUNPEKANBARU.COM- Setelah Taliban mengepung wilayah Kabul, akhirnya Presiden Ashraf Ghani, meninggalkan Afganistan.
Ia memilih untuk pergi setelah Taliban semakin memperluas wilayah invansinya di Afganistan.
Ashraf Ghani pergi beberapa saat setelah Taliban mengepung wilayah Kabul dari mulai pinggiran.
Sebelumnya Taliban menaklukkan militer Afganistan.
Kenyatan tersebut tidak bisa dihindari.
Presiden Afganistan Ashraf Ghani harus pergi karena itu keputusan yang tepat.
Baca juga: Presiden Ashraf Ghani Kabur Ke Negara Kecil Saat Taliban Berhasil Kuasai Afghanistan
Baca juga: Terbang di Langit Afganistan, Penampakan Helikopter Jemput Pejabat AS di Kabul yang Dikepung Taliban
Lalu bagaimana kondisi Ashraf Ghani setelah ia pergi
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, pada Minggu (15/8/2021) meninggalkan negaranya saat ibu kota Kabul dikepung Taliban.
Ghani pergi beberapa jam setelah Taliban memerintahkan anggotanya mengepung Kabul dari pinggiran, usai menaklukkan tentara pemerintah.
"Mantan presiden Afghanistan telah meninggalkan negara ini," kata Abdullah Abdullah, kepala proses perdamaian Afghanistan, dalam video di Facebook yang dikutip AFP.
Kemudian melansir Reuters, seorang pejabat senior Kementerian Dalam Negeri Afghanistan berujar, Ghani pergi ke Tajikistan.
Namun, saat kantor presiden dimintai komentar, mereka tidak bisa mengatakan apa-apa tentang pergerakan Ashraf Ghani karena alasan keamanan.
Saat berita ini diunggah, Taliban sedang memeriksa keberadaan Ghani.
Sejumlah laporan yang dihimpun India Today menyebutkan, Ghani akan mundur untuk menyerahkan kekuasaan pada Taliban.
Jika itu terjadi, Ali Ahmad Jalali akademisi yang berbasis di Amerika Serikat (AS) akan ditunjuk sebagai kepala interim pemerintahan Afghanistan.
Taliban akan ambil alih Afghanistan
Taliban yang sedang mengepung Kabul akan menguasai Afghanistan dalam beberapa hari ke depan, kata Suhail Shaheen juru bicara kelompok itu kepada BBC, Minggu (15/8/2021).
"Dalam beberapa hari ke depan, kami menginginkan transfer damai," kata Shaheen yang berbasis di Qatar sebagai bagian dari tim perunding kelompok tersebut, dikutip dari AFP.
Baca juga: Siapa Osama Bin Laden? Apa Hubungannya dengan Taliban? Hancurkan World Trade Center Tahun 2001
"Kami menginginkan pemerintahan Islam yang inklusif... itu berarti semua warga Afghanistan akan menjadi bagian dari pemerintahan itu," kata Shaheen.
"Kami akan melihatnya di masa depan saat transfer damai berlangsung."
Dia juga mengatakan, kedutaan dan pekerja asing tidak akan menjadi sasaran Taliban dan mereka harus tetap berada di Afghanistan.
"Tidak akan ada risiko bagi diplomat, LSM, siapa pun. Semua harus melanjutkan pekerjaan seperti yang mereka lakukan sebelumnya. Mereka tidak akan disakiti, mereka harus tetap tinggal."
Taliban menepis kekhawatiran bahwa Afghanistan akan terjerumus kembali ke hari-hari gelap dengan hukum ultra-konservatif kelompok itu.
Shaheen berdalih, Taliban malah akan mencari babak baru toleransi.
Sumber Kompas.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pejuang-taliban-kausai-afghanistan.jpg)