Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Negaranya Dikuasai Taliban, Ternyata Ashraf Ghani Kabur ke Negara Ini Bersama Kabinetnya

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani kabur ke luar negeri saat Taliban menguasai Kabul menimbulkan kemarahan warga dan politisi setempat.

Editor: Muhammad Ridho
Kantor Pers Presiden Afghanistan / AFP
Foto diambil pada 11 Agustus 2021 dan dirilis oleh Kantor Pers Presiden Afghanistan ini menunjukkan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani (tengah) tiba di Mazar-i-Sharif. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Saat Taliban memasuki Kabul, ternyata Presiden Afghanistan Ashraf Ghani sudah kabur.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meninggalkan negaranya dan disebut menelantarkan rakyatnya.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dikabarkan kabur ke negara tetangga.

Keputusan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani kabur ke luar negeri saat Taliban menguasai Kabul menimbulkan kemarahan warga dan politisi setempat.

Ghani dikabarkan kabur dari negara tersebut bersama sejumlah anggota kabinetnya, Minggu (15/8/2021).

Keputusan Ghani tersebut membuatnya dipandang menelantarkan rakyatnya dalam ketakutan setelah Taliban menguasai sebagian besar negara tersebut.

Salah satu yang mengecam Ghani adalah Abdullah Abdullah, Ketua Majelis Tinggi Rekonsiliasi Nasional.

“Mantan Presiden Afghanistan telah meninggalkan Afghanistan. Ia pergi meninggalkan negara dalam kondisi saat ini. Tuhan akan memintanya bertanggung jawab,” ujar Abdullah pada postingan video di Facebook-nya dikutip dari Al-Jazeera.

Seorang politis yang berasal dari provinsi sebelah timur Afghanistan, dan meminta untuk tetap anonim menyebut apa yang dilakukan Ghani memalukan.

Politisi itu menuduh Ghani selama ini berbohong kepada rakyatnya dan membuat warga Afghanistan dalam kegelapan.

Politisi tersebut menunjuk pernyataan Ghani yang direkam, Sabtu (14/8/2021), sebagai contoh kebohongannya.

Ghani yang membaca teleprompter berjanji akan berkonsentrasi untuk mencegah perluasan ketidakstabilan, kekerasan dan pemindahan orang-orangnya.

Namun, hanya dalam beberapa jam setelah pidato itu, dua kota besar Afghanistan, Jalalabad dan Mazar-i-Sharif jatuh ke tangan Taliban.

Sedangkan salah satu mantan anggota Majelis Keamanan Nasional melihat kepergian Ghani bisa dimengerti.

Meski begitu, ia menyesalkan keputusan tersebut. Ia menilai keputusan Ghani untuk tak muncul di publik setelah membuat pernyataan tersebut sebagai tindakan yang tidak patriotik dan menyedihkan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved