Ibu Bupati Ikut Menangis Dengar Kisah Pilu 2 Bocah Yatim Piatu yang Ditinggal Ibunda karena Covid
Tiga adik beradik ini menjadi yatim piatu setelah ibunda mereka yang merupakan tenaga kesehatan di Puskesmas, meninggal Kamis (24/6) karena Covid-19.
Kepada Ipuk, Tyo juga minta didoakan agar cita-citanya terkabul.
“Semoga nanti saya dapat bekerja dengan baik dan bisa menjaga adik-adik saya ya, Bu,” ucap Tyo.
Ipuk pun tak kuasa menahan tangis mendengar harapan Tyo tersebut.
Dapat beasiswa
Ipuk lalu berpesan kepada guru-guru sekolah mereka untuk memberikan perhatian lebih kepada mereka.
Dia juga menyerahkan beasiswa secara langsung, masing-masing anak menerima Rp 2 juta.
“Pemkab akan memastikan kebutuhan pendidikan mereka. Beasiswa diberikan terus berkelanjutan. Untuk adik Tyo yang sudah SMA, Dinas Pendidikan telah saya minta untuk memprioritaskan memperoleh beasiswa Banyuwangi Cerdas agar bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi,” ucap Ipuk.
Selain itu, pemerintah daerah akan mengirimkan sembako secara berkala.
“Nanti ditangani oleh camat, berkoordinasi dengan Dinas Sosial,” tutur Ipuk.
Dua anak itu kini ini dirawat oleh tantenya, yang tinggal tidak jauh dari rumah Tyo dan Diana.
“Di sini juga tetangga baik semua. Mereka sangat perhatian pada kami. Mereka mendoakan orangtua kami, selalu mendukung kami,“ cerita Tyo.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
dengan judul "Tangis 2 Bocah Yatim Piatu Usai Ibunya Meninggal karena Covid-19: Tiap Pagi, Tak Ada Mama Lagi",
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ibu-bupati-banyuwangi-sambangi-yatim-piatu.jpg)