KISAH Gadis Remaja Indramayu Dipaksa Jadi Wanita Penghibur di Papua: Orangtua Mesti Waspada
Entah bagaimana selanjutnya, tiba-tiba saja para gadis itu sudah nyasar di Papua dan dipekerjakan di sana.
Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
Temannya tersebut lalu meminta izin untuk mengajak korban pergi bermain.
"Temannya itu teman baru kenal, diajak ke main terus dibawa ke rumah orang yang menyalurkan anak saya ke Papua," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (11/8/2021).
Marni menceritakan, sejak saat itu, nomor kontak anaknya tidak bisa dihubungi, korban baru memberi kabar 2 hari setelahnya sejak meninggalkan rumah pada 3 Juli 2021.
Saat itu, korban baru memberi kabar kembali, kepada ibunya, SDD mengaku tengah berada di Surabaya dan dipekerjakan di sebuah kedai kopi.
Marni yang mengetahui kabar itu, segera meminta anaknya yang baru kini duduk dikelas 3 SMP itu untuk pulang.
Nangis Minta Pulang
Marni tak kuasa menahan tangis saat menceritakan kondisi sang anak.
Disampaikan Marni, pada 21 Juli 2021, anaknya kembali memberi kabar bahwa dibawa ke Paniai Papua untuk dijadikan PL atau Pemandu Lagu di sebuah tempat karoke.
Di sana korban diketahui juga mendapat penyiksaan dan tidak diberi makan jika tidak mau melayani tamu yang datang.
"Karena anak saya kan gak mau kerja begitu, tidak sesuai dengan yang diinginkannya, anak saya nangis-nangis minta dipulangkan," ujar dia.
Marni mengatakan, dirinya berharap bisa bertemu lagi dengan anak keduanya tersebut.
Kepada pemerintah dan pihak kepolisian, ia berharap dapat membantu proses pemulangan korban.
"Buat bapak polisi, buat ibu bupati, buat siapa saja tolong bantu biar anak saya pulang," katanya.
Beruntung, korban sudah diamankan polisi dan kini sudah dibawa ke Polres Paniai.
Pelaku Ditangkap
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pakaiannya-begitu-sopan-dan-rapi-siapa-sangka-para-gadis-ini-siap-berbuat-dosa-sama-pria-di-hotel.jpg)