Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sempat Bertemu Taliban, Kini China Nyatakan Siap Bekerja Sama Dengan AS untuk Afghanistan

China mengkritik Amerika Serikat karena keputusannya menarik pasukan militer terlalu cepat dari Afghanistan.

Editor: Ilham Yafiz
AFP / GREG BAKER
Menlu China Wang Yi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - China mengkritik Amerika Serikat karena keputusannya menarik pasukan militer terlalu cepat dari Afghanistan.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi, menyayangkan keputusan Amerika Serikat tersebut.

Wang Yi menilai AS terlalu cepat menarik pasukan dari Afghanistan.

Wang Yi merasa keputusan tersebut memiliki dampak negatif yang serius.

Dilansir dari Kontan, pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Wang Yi kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Senin (16/8/2021).

Meskipun demikian, China berjanji untuk tetap bekerja sama dengan AS dalam mengupayakan stabilitas di Afghanistan.

Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa Wang dan Blinken berbicara tentang situasi keamanan dan upaya masing-masing negara untuk membawa warganya ke zona aman.

Dikatakan juga bahwa Blinken telah berbicara secara terpisah dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Dalam pembicaraannya, Wang menegaskan kepada Blinken bahwa model asing tidak dapat diterapkan secara sewenang-wenang ke negara dengan kondisi budaya dan sejarah yang berbeda.

Hal tersebut merujuk pada berbagai upaya AS yang selama dua dekade hadir di Afghanistan untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan.

"Menggunakan kekuatan dan cara-cara militer untuk menyelesaikan masalah hanya akan meningkatkannya. Pelajaran dari ini (Afghanistan) layak untuk direnungkan dengan serius," ungkap Wang, seperti dikutip CCTV.

Untuk selanjutnya, Wang mengatakan bahwa China bersedia berkomunikasi dengan AS demi mencegah perang saudara baru serta bencana kemanusiaan yang mungkin terjadi di Afghanistan.

Bertemu Menlu China

Pemimpin Taliban, Mullah Mohammed Omar bertemu dengan menteri luar negeri China, Wang Yi, di kota pesisir Tianjin akhir Juli lalu.

Foto-foto menunjukkan Wang menyambut Mullah Abdul Ghani Baradar, salah satu pendiri dan kepala komisi politik Taliban, dengan tangan terbuka, kemudian duduk untuk berbicara dengan delegasi Taliban.

Dikutip dari Apnews, Wang mengatakan China menghormati kemerdekaan berdaulat Afghanistan dan integritas teritorial dan selalu mematuhi non-intervensi dalam urusan internal Afghanistan.

Dia mengatakan penarikan tergesa-gesa AS dan NATO "mengungkapkan kegagalan kebijakan Amerika dan menawarkan rakyat Afghanistan kesempatan penting untuk menstabilkan dan mengembangkan negara mereka sendiri."

Meskipun tidak ada agenda yang diumumkan untuk pertemuan itu, China memiliki kepentingan dalam mendorong Taliban untuk menyampaikan pembicaraan damai atau setidaknya mengurangi tingkat kekerasan saat mereka melahap wilayah dari pasukan pemerintah Afghanistan.

China dan Afghanistan berbagi perbatasan sempit yang tinggi di Lembah Wakhan yang terpencil, dan China telah lama khawatir tentang kemungkinan limpahan militansi Islam ke wilayah Xinjiang yang sebelumnya bergejolak.

China juga telah menandatangani kesepakatan untuk pertambangan minyak, gas dan tembaga di Afghanistan, meskipun kesepakatan itu telah lama tidak aktif.

“Taliban adalah kekuatan militer dan politik yang penting di Afghanistan dan diharapkan memainkan peran penting dalam proses perdamaian, rekonsiliasi dan rekonstruksi,” kata Wang.

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved