Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berbalik Mendukung, Sosok Orang-orang Terkenal di Afganistan Ini Malah Ingin Bicara dengan Taliban

Siapa yang menyangka. Awalnya menentang kehadiran Taliban, sosok-sosok orang ternama ini malah balik mendukung Taliban

Editor: Budi Rahmat
AHMAD SAHEL ARMAN / AFP
Gerakan perlawanan Afghanistan dan pasukan pemberontakan anti-Taliban. 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Balik mendukung. Inilah orang-orang ternama di Afganistan yang berencana akan berbicara dengan Taliban untuk pembentukan pemerintahan yang baru.

Mereka ini sebelumnya sangat menentang pengambil alihan oleh Taliban.

Namun belakangan terungkap jika orang-orang tenama ini merencanakan pertemuan dengan Taliban.

Tujuan mereka terkiat dengan pemerintahan yang akan dibantuk oleh Taliban.

Seperti dikutip dari Kompas.com, sekelompok tokoh ternama Afghanistan, termasuk dua warlord regional, sedang mencari pembicaraan dengan Taliban.

Baca juga: Pentolan ISIS-K Tewas, Taliban Kutuk Serangan Drone Amerika Serikat di Nangarhar, Afghanistan Timur

Baca juga: Rusia Turun Tangan Usai Taliban Masuk ke Afganistan, Kerahkan Ribuan Tentara, Ini yang Dilakukan

Mereka berencana untuk bertemu dengan Taliban dalam beberapa pekan ke depan untuk membentuk front baru lalu bernegosiasi tentang pemerintahan berikutnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Khalid Noor, putra gubernur yang pernah berkuasa di provinsi Balkh, Atta Mohammad Noor.

Dia mengatakan, kelompok itu terdiri atas tokoh-tokoh yang sebelumnya menentang pengambilalihan Taliban atas ibu kota, termasuk warlord ternama yakni Abdul Rashid Dostum.

Dostum merupakan pemimpin etnik Uzbek di Afghanistan dan sempat menjabat sebagai Wakil Presiden Afghanistan

"Kami lebih suka berunding secara kolektif, karena masalah Afghanistan tidak akan diselesaikan hanya oleh salah satu dari kami," kata Khalid Noor kepada Reuters.

Khalil Rahman Haqqani pentolan Taliban yang kepalanya dihargai Rp 72 miliar
Khalil Rahman Haqqani pentolan Taliban yang kepalanya dihargai Rp 72 miliar (AFP)

"Jadi, penting bagi seluruh komunitas politik negara untuk terlibat, terutama para pemimpin adat, mereka yang berkuasa, dengan dukungan publik," imbuh Khalid Noor.

Baik Atta Noor dan Dostum memutuskan kabur dari Afghanistan setelah kota Mazar-i Sharif jatuh ke tangan Taliban tanpa perlawanan.

Hingga akhirnya, Taliban berhasil mengambil alih Kabul dari tangan pemerintah Afghanistan yang juga jatuh tanpa perlawanan.

Kabar mengenai para warlord yang ingin bernegosiasi dengan Taliban tersebut seakan menandakan kembalinya kekuatan para warlord tradisional di Afghanistan.

Baca juga: LGBTQ Afghanistan Merasa Sudah Berada Di Neraka Saat Taliban Berkuasa

Reuters mewartakan, itu akan menjadi tantangan bagi entitas mana pun untuk memerintah Afghanistan dalam waktu lama.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved