Kemenangan Taliban Berbahaya bagi Indonesia, Eks Teroris Imbau Waspadai Gerakan Serupa
Ia menyampaikan kelompok teroris JI memiliki kekuatan bersenjata selayaknya kelompok Taliban.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kemenangan Taliban menguasai Afghanistan diwaspadai sejumlah negara.
Sebab, momen itu bisa menginspirasi gerakan serupa lainnya.
Indonesia juga termasuk negara yang perlu mewaspadai itu.
Hal ini disampaikan ks narapidana kasus terorisme yang juga eks anggota Jamaah Islamiah (JI) Mukhtar Khairi.
Dia menilai kemenangan kelompok Taliban di Afghanistan dapat menginspirasi kelompok teroris Indonesia untuk merebut kekuasaan.
Mukhtar menyatakan kelompok teroris JI dan kelompok Taliban diketahui memiliki latar belakang yang sama terkait tujuan bernegara.
Dia bilang, keduanya ingin mengambil alih kekuasaan agar membentuk negara Islam.
Baca juga: 4 Hari di Hutan Bengkalis, Petugas Bekuk 2 Pembalak Liar, Ada yang Mendanai, Segini Upah Per Hari
Baca juga: UPDATE Sidang Ganja untuk Medis di Indonesia: Hakim Konstitusi Tanya Ahli soal Kualitas Riset Ganja
"Kemenangan Taliban itu menginspirasi jamaah jamaah yang ada di Indonesia karena melihat latar belakang yang sama.
Seperti contoh oposisi pemerintah di Indonesia.
Itu visi dan misinya mungkin menggulingkan pemerintah," kata Mukhtar dalam diskusi daring, Senin (30/8/2021).
Ia menyampaikan kelompok teroris JI memiliki kekuatan bersenjata selayaknya kelompok Taliban.
Kemenangan ini dikhawatirkan akan membuat gerakan teroris JI semakin gencar.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pengumuman PPKM, Level PPKM Solo Raya & Malang Raya Turun
Baca juga: Konflik Lahan di Desa Rantau Kasih Kampar Belum Usai,Besok Tim DLHK Riau Turun ke Lokasi,untuk Apa?
"Mereka beranggapan ada pasukan rill bersenjata yang sudah berhasil.
Apa salahnya kita bisa copy paste perjuangan Afghanistan disana," ungkapnya.
Namun secara ideologis, kata Mukhtar, JI dan Taliban memiliki perbedaan yang mencolok.
Adapun JI lebih mengikuti gerakan Wahabi yang terafiliasi dengan kelompok teroris Alqaeda.
"Hampir semua ustaz-ustaz khususnya para petinggi-petinggi JI itu mereka terinsipirasi dengan gerakan Wahabi yang disebut dengan Al-Qaeda tadi. Wahabi garis keras.
Saya menganggapnya itu bahasanya perselingkuhan. Perselingkuhan antara Taliban and Alqaeda," tukasnya.
Baca juga: VIDEO - 2 Minibus Terlibat Kecelakaan di Jalan Lintas Payakumbuh-Baso, 1 Mobil Masuk Sawah
Baca juga: 7 Potret Para Pemain BUKU HARIAN SEORANG ISTRI Saat Ngojek di Lokasi Syuting
Sebagai informasi, Taliban telah berhasil menguasai Kabul, ibukota Afghanistan sejak 15 Agustus 2021 lalu. Presiden Afganistan, Ashraf Ghani langsung meninggalkan kota sesaat Taliban berhasil menguasai kota.
Hal ini membuat warga berbondong-bondong meninggalkan Afghanistan dan memenuhi bandar udara. Setidaknya 26 Warga Negara Indonesia (WNI) telah dievakuasi ke Tanah Air dari Afghanistan pada Sabtu (21/8/2021).
Diketahui, Taliban adalah kelompok militan yang berbasis di Afghanistan. Kelompok militer tersebut dilengkapi persenjataan dan menguasai hampir seluruh wilayah negara tersebut.
( Tribunpekanbaru.com / Tribunnews )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pasukan-pemberontakan-anti-taliban.jpg)