Taliban Masih Mati-matian Rebut Panjshir Dari NRF, Suara Ledakan Roket Terdengar Hingga Ke Parwan
Taliban terus merangsek mendekat ke benteng NRF. Suara letusan peluru dan ledakan roket terdengar hingga ke provinsi tetangga, Parwan.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Guruh Budi Wibowo
Asadullah mengatakan dengan Panjshir dan Parwan yang telah lama menjadi dua provinsi teraman di Afghanistan, penduduk jauh lebih terkejut dengan pertempuran daripada daerah lain di negara itu.
“Orang-orang ini tidak pernah hidup melalui pertempuran nyata dalam 20 tahun dan mereka tidak tahan anak-anak mereka menangis di malam hari ketika peluru dan roket terbang,” katanya.
Bukan hanya pertempuran, yang terjadi hanya beberapa kilometer dari rumah mereka, yang membuat mereka tidak meninggalkan rumah.
Dua warga menyebut klaim bahwa Taliban membuat warga sipil mengumpulkan pejuang Taliban yang jatuh dari pegunungan.
“Mereka tahu ada ranjau darat di sana, jadi mereka membuat orang yang tidak bersalah mengumpulkan mayat-mayat itu,” kata seorang warga yang meminta tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan.
Namun, warga lain menolak klaim itu, yang tidak dapat diverifikasi secara independen oleh Al Jazeera.
Untuk bagiannya, Taliban dengan tegas menolak setiap kerusakan yang disengaja terhadap warga sipil oleh para pejuangnya.
Seorang komandan Taliban mengatakan kepada Al Jazeera bahwa risiko terhadap kehidupan sipillah yang membuat mereka tidak terlibat dalam serangan penuh.
“Kami tidak menyakiti satu warga sipil, jika tidak kami akan habis-habisan dan ini semua akan berakhir dalam dua hari, tetapi kami tidak ingin orang miskin, orang yang tidak bersalah menderita lagi.”
Terlepas dari janji-janji itu, warga sipil belum merasa aman, bahkan di daerah sekitar Panjshir.(Tribunpekanbaru.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pasukan-nrf-di-lembah-panjshir.jpg)