Tolak Jabatan yang Dijanjikan Taliban, Massoud : Taliban Sudah Memilih Jalan untuk Perang!
Ayahnya yang mengusir Unisoviet dari Lembah Panjshir, kini Ahmad Shah Massoud siap hadapi Taliban di lokasi yang sama. Ia tolak jabatan
TRIBUNPEKANBARU.COM- Gerilyawan Afganistan masih terus memberikan perlawanan kepada Taliban yang berusaha engambil alih Lembah Panjshir.
Lokasi itulah satu-satunya tempat yang tidak mampu dikuasai oleh Taliban.
Pasukan gerilyawan Afganistan sudah berada di lokasi tersebut setelah Taliban menguasai Kabul dan pusat pemerintahan.
Mereka bertekad akan memberikan perlawanan kepada Taliban dengan dukungan rakyatnya dan mantan veteran perang.
Baca juga: NRF Klaim Telah Menangkap 1.500 Pejuang Taliban Yang Menyerbu Lembah Panjshir Afghanistan
Baca juga: Kemesraan Taliban Dan China Buat Etnis Uyghur Ketakutan Afghanistan, Tuhan: Kami Takut Dideportasi
Salah satu pemimpin gerilyawan tersebut adalah Ahmad Massoud merupakan putra dari Ahmad Shah Massoud, komandan gerilyawan yang dijuluki "Singa Panjshir" karena membendung invasi Uni Soviet.
Ia berjanji akan terus melakukan perlawanan kepada Afganistan daripada harus menyerahkan lembah Panjshir kepada Taliban.
"Taliban sudah memilih jalan untuk perang," kata dia seraya berjanji terus melawan.
Taliban terus mengepung lokasi dan mengatakan mereka siap dengan peralatan tempur yang lengkap untuk mengakhiri perlawanan gerilyawan Afganistan tersebut.
Kelompok Taliban disebut menghantam pasukan perlawanan Afghanistan di Lembah Panjshir dengan persenjataan lebih lengkap.
Upaya negosiasi perdamaian antara milisi dengan kelompok gerilya berisikan milisi dan mantan tentara pemerintah dianggap gagal.
Karena itu, mereka mengerahkan kekuatan ke Panjshir, satu-satunya wilayah yang belum mereka kuasai sejak 15 Agustus.
"Taliban membuat kemajuan yang sangat signifikan," kata Nishank Motwani,, analis Afghanistan yang berbasis di Australia seperti dikutip dari kompas.com
Motwani menjelaskan milisi menyerang Lembah Panjshir dengan persenjataan yang lebih lengkap, ditambah keuntungan dari sisi psikologi.
Baca juga: Wanita Afganistan Melawan, Bebas Masa Dudukan AS, Kini Terkungkung oleh Taliban
Dia merujuk kepada keberhasilan besar merebut ibu kota Kabul dari tangan pemerintah pada pertengahan Agustus.
Selain itu, milisi juga menyita tank, kendaraan lapis baja, maupun perlengkapan militer yang ditinggalkan AS.
