Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tolak Jabatan yang Dijanjikan Taliban, Massoud : Taliban Sudah Memilih Jalan untuk Perang!

Ayahnya yang mengusir Unisoviet dari Lembah Panjshir, kini Ahmad Shah Massoud siap hadapi Taliban di lokasi yang sama. Ia tolak jabatan

Editor: Budi Rahmat
AHMAD SAHEL ARMAN / AFP
Gerakan perlawanan Afghanistan dan pasukan pemberontak anti-Taliban beristirahat saat mereka berpatroli di puncak bukit di daerah Darband di distrik Anaba, provinsi Panjshir pada 1 September 2021. 

"Mereka juga mempunyai unit kejut, termasuk menggnakan bom bunuh diri," jelas Motwani dikutip Daily Mail Sabtu (4/9/2021).

Meski begitu, pasukan dari Front Perlawanan Nasional (NRF) juga mengamankan sejumlah peralatan mutakhir untuk membendung serangan Taliban.

Pada Rabu (1/8/2021), pejabat senior milisi Amir Khan Muttaqi dalam pesan radio mengeklaim mereka sudah mengepung Panjshir.

Dia menyerukan kepada kelompok gerilya untuk menyerah. "Siapa pun yang masih ingin bertempur, silakan berhenti," kata dia.

Tetapi NRF merespons dengan terus memberikan perlawanan, dalam upaya mereka mencegah milisi menguasai Panjshir.

Beberapa jam setelah peringatan, Taliban menghantam NRF dengan serangan yang digelar dari Kapisa maupun terusan Khawak.

Kedua kubu mengeklaim menderita korban yang cukup banyak, meski laporan tersebut tidak bisa diverifikasi dikarenakan beratnya medan.

Baca juga: Gaya Bar bar Taliban Klaim Kemenangan Umbar Tembakan ke Udara, Belasan Warga Jadi Korban

Milisi kemudian mengumumkan mereka sudah mengepung Panjshir dari empat sisi, sehingga kemenangan NRF tidak akan tercapai.

NRF, aliansi yang beranggotakan milisi etnis Tajik dan mantan pasukan pemerintah Afghanistan menolak untuk menyerah.

Ali Nazary, juru bicara NRF menyatakan mereka harus menghadapi serangan hebat dari Taliban, membuat pemimpin mereka, Ahmad Massoud, sibuk.

Massoud merupakan putra dari Ahmad Shah Massoud, komandan gerilyawan yang dijuluki "Singa Panjshir" karena membendung invasi Uni Soviet.

Dalam pernyataan yang dirilis Rabu, Massoud mengungkapkan dirinya ditawari "satu atau dua kursi" di pemerintahan.

Tetapi dia dengan tegas menolak. "Taliban sudah memilih jalan untuk perang," kata dia seraya berjanji terus melawan.

Lembah sepanjang 112 km tersebut menawarkan keuntungan bagi NRF, yang bisa menyergap musuh mereka dari tempat tinggi.

Martine van Bijlert dari Afghanistan Analysts Network berujar, milisi sudah bergerak ke pintu masuk lembah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved