Di Guinea, Tentaranya Berpihak Ke Rakyat, Bukan Ke Penguasa Apalagi Tunduk Ke Partai Politik
Doumbouya mengatakan mereka telah menangkap Conde dan menangguhkan konstitusi, pemerintah dan semua lembaga lainnya.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Guruh Budi Wibowo
"Jam malam diterapkan mulai jam 8 malam, secara nasional, dan ini sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata seorang petugas, membacakan dari sebuah pernyataan.
Para pejabat itu juga mengundang para menteri dan mantan kepala lembaga untuk rapat pada Senin pukul 11 pagi.
"Setiap kegagalan untuk hadir akan dianggap sebagai pemberontakan terhadap CNRD," kata mereka, merujuk pada nama kelompok itu, yang dalam bahasa Prancis berarti Komite Reli dan Pembangunan Nasional.
Presiden Alpha Conde menjadi presiden tiga periode di Guinea dalam Pemilu yang digelar pada Oktober 2020.
Ia berhasil menjabat sebagai presiden tiga periode setelah mengubah konstitusi pada Maret 2020 dan curang dalam Pemilu.
Sebelumnya, perubahan konstitusi tersebut telah mendapat protes rakyat Guinea.
AS kecam kudeta militer
Departemen Luar Negeri AS memperingatkan bahwa kudeta yang tampak dapat mempersulit mitra internasional Guinea untuk mendukungnya.
"Kekerasan dan tindakan ekstra-konstitusional apa pun hanya akan mengikis prospek Guinea untuk perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran," kata departemen itu dalam sebuah pernyataan, Minggu.
"Tindakan ini dapat membatasi kemampuan Amerika Serikat dan mitra internasional Guinea lainnya untuk mendukung negara itu saat menavigasi jalan menuju persatuan nasional dan masa depan yang lebih cerah bagi rakyat Guinea."
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan Minggu, Uni Afrika (AU) mengutuk apa yang disebutnya "perampasan kekuasaan."
Ketua AU H.E. Felix Tshisekedi dan ketua Komisi AU, H.E. Moussa Faki Mahamat, meminta "pembebasan segera Presiden Alpha Conde,"
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres juga menyerukan pembebasan Conde, ketika laporan tentang kudeta itu terungkap.
"Saya secara pribadi mengikuti situasi di Guinea dengan sangat cermat. Saya sangat mengutuk setiap pengambilalihan pemerintah dengan kekuatan senjata dan menyerukan pembebasan segera Presiden Alpha Conde," kata Guterres.(Tribunpekanbaru.com).
