Seruan Perang Menggema dari Lembah Panjshir, Ahmad Massoud Bantah Klaim Kemenangan Taliban
Seruan perang menggema dari Lembah Panjshir, usai Taliban mengklaim kemenangan mereka atas pasukan anti Taliban.
Penulis: Ilham Yafiz | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seruan perang menggema dari Lembah Panjshir, usai Taliban mengklaim kemenangan mereka atas pasukan anti Taliban.
Seruan perang itu disampaikan langsung oleh Ahmad Massoud, pemimpin Front Perlawanan Nasional Afghanistan.
Dalam sebuah audio yang dirilis Senin menyebutkan jika kelompoknya akan melanjutkan pertempuran meskipun Taliban mengklaim bahwa mereka telah menguasai provinsi Panjshir.
"Di mana pun Anda berada, di dalam atau di luar, saya meminta Anda untuk memulai pemberontakan nasional demi martabat, kebebasan, dan kemakmuran negara kita," imbaunya.
Dia mengatakan pasukannya termasuk anggota tentara Afghanistan dan milisi lainnya dalam kondisi aman.
"Kami berada di Panjshir dan Perlawanan kami akan berlanjut," katanya.
Taliban mengeluarkan pernyataan mengklaim bahwa mereka telah menguasai provinsi Panjshir, yang terletak di utara Kabul yang berfungsi sebagai tempat pementasan pasukan perlawanan terakhir negara itu.
Al Jazeera melaporkan bahwa ada kekhawatiran tentang 130.000 orang yang diyakini terperangkap di sana.
Pasukan Taliban pada dasarnya telah menutup daerah itu dari bagian lain negara itu dan ada kekurangan makanan, kata laporan itu.
"Makanan apa pun yang dimiliki orang-orang di rumah mereka, itulah yang telah mereka makan selama berminggu-minggu sekarang, toko dan pasar semuanya kosong," kata seorang warga sipil Panjshiri.
"Saya memiliki orang sakit di keluarga saya dan saya tidak punya cara untuk membantu mereka," lanjutnya.
Bantah Kekalahan
Geriliawan Afghanistan anti Taliban membantah jika mereka telah dikalahkan di Lembah Panjshir.
Pengumuman Taliban bahwa mereka telah menguasai sepenuhnya Lembah Panjshir, benteng terakhir pasukan perlawanan di Afghanistan, telah ditolak oleh para pesaingnya.
Geriliawan Afghanistan Anti Taliban bersikeras bahwa pertempuran terus berlanjut.
