Seruan Perang Menggema dari Lembah Panjshir, Ahmad Massoud Bantah Klaim Kemenangan Taliban
Seruan perang menggema dari Lembah Panjshir, usai Taliban mengklaim kemenangan mereka atas pasukan anti Taliban.
Penulis: Ilham Yafiz | Editor: Ilham Yafiz
Sebelumnya pada hari Senin, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengklaim di Twitter bahwa kelompok itu telah menaklukkan kantong perlawanan terakhir yang tersisa di Panjshir, mengalahkan sebagian besar saingannya dan memaksa orang lain untuk melarikan diri.
Namun, klaim itu dengan cepat ditolak oleh Anti Taliban.
Mereka menyebut klaim Taliban itu merupakan sebuah kebohongan dan palsu.
Front Perlawanan Nasional di Afghanistan (NRF) anti Taliban dipimpin oleh Ahmad Massoud.
Pasukan perlawanan tetap berada di "semua posisi strategis" di seberang lembah dan terus berjuang, kata NRF di Twitter.
Panjshir adalah provinsi terakhir dari 34 provinsi Afghanistan yang tetap berada di luar kendali Taliban setelah kelompok itu merebut kekuasaan di negara itu pada pertengahan Agustus.
Wilayah pegunungan, yang terletak sekitar 144 kilometer (90 mil) utara ibu kota Kabul, penting karena kaya akan sumber daya alam.
NRF, yang mengklaim memiliki ribuan pejuang bersenjata lengkap, telah memerangi Taliban di daerah itu selama dua minggu terakhir.
Tetapi pada hari Minggu, Massoud menawarkan kelompok itu gencatan senjata, mendukung seruan para ulama di Kabul untuk mengakhiri kekerasan.
Dalam sebuah posting di Facebook, dia mengatakan bahwa NRF siap untuk meletakkan senjata jika "Taliban mengakhiri serangan dan operasi militer mereka di Panjshir dan Andarab," Namun usulan itu tidak mendapat tanggapan.
