Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pengusiran Berujung Bentrok Berdarah, 7 Orang Luka-luka, PT Padasa: Mereka Bukan Lagi Pekerja

Pengusiran berujung bentrok berdarah terjadi di Kampar, 7 orang mengalami luka-luka, PT Padasa memberikan klarifikasi.

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Ariestia
Desain Grafis Tribun Pekanbaru/Didik
Pengusiran berujung bentrok berdarah terjadi di Kampar, 7 orang mengalami luka-luka, PT Padasa memberikan klarifikasi. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Pengusiran berujung bentrok berdarah terjadi di Kampar, 7 orang mengalami luka-luka, PT Padasa Enam Utama memberikan klarifikasi: mereka bukan lagi pekerja.

Direktur PT. Padasa Enam Utama, Novriaty Hilda Sibuea mengeluarkan pernyataan terkait bentrok berdarah, Selasa (14/9/2021).

Bentrok tersebut kabarnya mengakibatkan tujuh orang mengalami luka-luka.

Novi, sapaan akrabnya, menegaskan, perusahaan tidak menganggap pihak lawan bentrok sekuriti sebagai pekerja.

"(Mereka) itu bukan (lagi) pekerja ya pak. Eks karyawan yang sudah diskualifikasi," tegasnya menjawab Tribunpekanbaru.com, Rabu (15/9/2021) malam.

Menurut dia, pekerja terdiskualifikasi mengundurkan diri karena mangkir kerja.

Tetapi, kata dia, mereka tidak bersedia mengosongkan barak tempat tinggal pekerja milik perusahaan.

Barak sejatinya disediakan bagi karyawan yang bekerja untuk perusahaan.

"Sudah diberi peringatan tertulis secara baik baik untuk meninggalkan barak/tempat tinggal tetapi tidak diindahkan," kata Novi.

Novi keberatan jika pekerja mengaku diberhentikan atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Pekerja yang mengaku diberhentikan, kemudian menuntut pesangon melalui Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).

"Proses Hukum PHI tidak membuat mereka mempunyai hak atas tempat tinggal/barak. Karena barak/tempat tinggal yang tersedia itu untuk karyawan yang masih berstatus karyawan dan bekerja di perusahaan," tandas Novi.

Ditanya soal pesangon, ia kembali menegaskan, pekerja telah didiskualifikasi.

Sesuai aturan, kata dia, mangkir dengan tidak masuk kerja secara berturut-turut dinyatakan telah mengundurkan diri.

Sebelumnya, sebuah video menunjukkan seorang pria mengalami luka berdarah di dada viral.

Video beredar di kalangan wartawan sejak Selasa (14/9/2021) malam.

Dalam video itu tampak pria bertopi sedang berjalan lemas dipapah seorang lain di tangan kirinya.

Pria itu tampaknya sedang dijauhkan dari kerumunan massa yang sedang bentrok.

"Bawa parang orang itu," ucap suara pria. Ada lagi yang memberitahu ada yang pingsan karena dipukul lalu berdarah.

Informasi yang beredar, video itu adalah bentrok antara mantan pekerja dengan sekuriti PT. Padasa Enam Utama, Selasa (14/9) siang.

Perusahaan Kelapa Sawit ini diketahui berada di wilayah Kecamatan Koto Kampar Hulu.

Sekuriti disebut melakukan pengusiran terhadap mantan pekerja yang masih tinggal di barak milik perusahaan.

Ratusan pekerja mengklaim diberhentikan oleh perusahaan dan sedang menuntut pesangon yang tak kunjung mereka terima.

Terpisah, Kepala Polres Kampar, AKBP. Rido Rolly Purba yang dikonfirmasi melalui Kepala Sub Bagian Humas, AKP. Deni Yusra mengungkapkan, pihak pekerja sudah membuat laporan.

"Tadi siang Tim Polres Kampar melakukan olah TKP di lokasi kejadian dan masih menyelidiki kejadiannya," ungkap Deni, Rabu (15/9/2021) sore. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved