Sebut Hidup di Dalam Penjara Lebih Menjamin, Buronan Ini Pilih Menyerahkan Diri setelah 29 Tahun
Dalam kondisi tidak menguntungkan buronan ini kemudian berfikir. ia menilai hidup di penjara jauh lebih menguntungkan.
TRIBUNPEKANBARU.COM- Setelah 29 tahun dalam pelariannya dari penjara, pria ini akhirnya memilih menyerahkan diri ke polisi.
Bukan karena ia tobat atau memang ada desakan dari keluarga. Namun ia memilih menyerahkan diri karena menilai kehidupan di dalam penjara jauh lebih layak dibandingkan menjadi gelandangan.
Ya, sejak melarikan diri, pria yang bernama Darko Desic sempat hidup nyaman.
Ia bahkan menjalani hidup dengan nyaman tanpa diketahui oleh pihak kepolisian.
Sebab usaha pencarian padanya tidak membuahkan hasil.
Baca juga: Ingat PNS yang Mayatnya Dicor? Otak Pelaku Pembunuhan Akhirnya Ditangkap, 2 Tahun Buronan
Baca juga: Masuk DPO Sejak 8 Tahun Lalu, Buronan Koruptor Ini Malah Jadi HRD Perusahaan PKS Di Kabupaten Sambas
Namun berjalan waktu setelah 29 tahun kemudian, ia kembali ke kantor polisi.
Memilih menyerahkan diri karena kehidupannya yang tidak seperti dulu.
Semua gara-gara Covid-19. ia tidak lagi punya pekerjaan hingga menjadikan ia sulit membayar sewa rumah.
Ia lantas menjadi gelandangan sebab pekerjaannya tidak bisa lagi didapatkan.
Saat itulah ia berfikir untuk menyerahkan diri.
Begini Kisahnya
Seorang buronan selama 29 tahun di Australia menyerahkan diri, setelah Covid-19 membuatnya jadi gelandangan.
Darko Desic baru menjalani 13 bulan dari total 3,5 tahun hukumannya di Grafton Correctional Centre, New South Wales, saat melarikan diri.
Polisi setempat menyatakan, Desic kabur dari penjara pada 1 Agustus 1992 menggunakan pemotong baut dan gergaji besi.
Meski otoritas sudah mengerahkan pencarian intensif, Desic yang ditangkap karena menanam ganja tidak ditemukan.
Dia bisa hidup nyaman tanpa diketahui karena kepolisian tidak mengenalnya, sehingga dia bisa bekerja sebagai pekerja lepas.
Si buronan memutuskan pindah ke sebuah rumah di Avalon, sekitar 700 km. Peruntungannya selama 29 tahun habis setelah dia terdampak Covid-19.
Baca juga: Buronan Ramai-ramai Beli Kewarganegaraan Vanuatu, Negara Ini Jadi Surga Bagi Penjahat Kelas Kakap
Baca juga: Lokasi Buronan Harun Masiku Ternyata Sudah Diketahui KPK, Tapi Kok Belum Ditangkap? Ini Alasannya
Desic, yang kini berusia 64 tahun, mengakhiri pelariannya selama hampir tiga dekade dengan menyerahkan diri karena keadaannya sangat sulit.
Dilansir Daily Mirror Kamis (16/9/2021), usut punya usut, dia tidak bisa membayar sewa rumah karena tak punya pekerjaan.
Sumber kepolisian mengungkapkan, dia tidur di pantai dan berpikir, hidup di balik jeruji jelas lebih nyaman daripada menjadi gelandangan.
Karena itu, dia memutuskan menyerahkan dirinya di Pos Polisi Dee Why pada Minggu (12/9/2021), dan dijerat tuduhan kabur dari penjara.
Desic sempat disebutkan dalam acara TV populer Australia Most Wanted, ketika ada warga yang mengaku melihatnya di Nowra, selatan Sydney.
(Tribunpekanbaru.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/tangan-tahanan-diborgol.jpg)