Tidak Pernah Turun ke Masyarakat, Anggota DPR RI PKS Dapil Riau Disorot
Dua anggota DPR RI dari PKS Dapil Riau jadi sorotan. Satu orang rajin datangi warga, yang lainnya tak pernah muncul di tengah masyarakat
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dua anggota DPR RI dari PKS Dapil Riau yakni dapil satu dan dua, keduanya saat ini menjadi sorotan. Satu orang rajin datangi warga, yang lainnya tak pernah muncul di tengah masyarakat.
Syahrul Aidi anggota DPR Dapil Riau dua disorot karena selalu hadir di masyarakat.
Sementara satu anggota DPR RI lainnya dari Dapil Riau satu Khairul Anwar hampir tidak pernah turun ke masyarakat.
Sering turunnya Syahrul Aidi ke masyarakat dan jarangnya turun Khairul Anwar terlihat di mata masyarakat terjadi ketimpangan, padahal masih satu partai.
Ketua DPP PKS Kordinator Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Hendry Munief mengakui terjadi ketimpangan antara Syahrul Aidi dengan Khairul Anwar.
Bahkan Hendry Munief juga mengakui sudah banyak menerima masukan dari masyarakat terkait keberadaan anggota DPR RI empat periode Dapil Riau satu tersebut.
"Memang masukan yang sudah cukup banyak disampaikan ke kita, sampai hari ini memang kita inginnya ada keseimbangan (antara Syahrul Aidi dan Khairul Anwar),"ujar Hendry Munief kepada Tribunpekanbaru.com Senin (20/9/2021).
Pihaknya sendiri dari Korwil Sumbagut sudah mengadakan pertemuan khusus dengan Khairul Anwar, namun saat ini kondisinya menurut Hendry Munief masih Covid-19.
"Jadi belum turun, saya berharapnya agar ada keseimbangan di Riau,"ujarnya.
Ini juga dihimbau Hendry Munief tidak hanya untuk Riau melainkan seluruh wakil rakyat yang ada di bagian Sumbagut untuk memperhatikan keadaan masyarakat apalagi saat pandemi Covid-19 ini, tentunya dengan cara turun terus ke masyarakat.
"Karena banyak juga catatan kinerja DPR RI, makanya saya harap kedepannya agar lebih baguslah turun ke masyarakat,"ujar Hendry Munief.
Apalagi saat ini mengemuka soal pendapatan DPR yang disampaikan Krisdayanti beberapa waktu lalu, sehingga harus diimbangi dengan berbuat ke masyarakat.
Sebagaimana diketahui Khairul Anwar merupakan anggota DPR RI PKS Dapil Riau satu yang meliputi Pekanbaru, Siak, Bengkalis, Meranti, Dumai, Rokan Hilir dan Rokan Hulu.
Sebagai petahana pada Pemilu 2019 silam, ia masih terpilih kembali jadi anggota DPR RI Dapil Riau satu. Khairul Anwar sendiri sudah menjadi anggota DPR RI dari PKS sejak 2004 silam.
Dewan Asal PKS Kritisi Harga Pupuk yang Naik hingga 75 Persen
Sebelumnya, Anggota DPRD Provinsi Riau Abdul Kasim mengkritisi kenaikan harga pupuk yang meningkat hingga 75 persen membuat para petani sawit menjerit dan kelabakan.
Hal itu mengakibatkan biaya produksi menjadi mahal, kendati harga TBS sawit sedang dinikmati petani.
Tingginya harga pupuk hingga tiga bulan terakhir ini membuat para petani sawit terancam tumbang.
Kondisi tersebut mendapat sorotan tajam oleh Anggota DPRD Provinsi Riau Abdul Kasim, yang juga Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Dumai.
Menurutnya, kenaikankan harga pupuk yang dilakukan oleh Kementan, tidak memikirkan petani swadaya yang sekarang ini masih terseok-seok dalam menerapkan normalisasi pemupukan, yang dilakukan oleh masyarakat perkebunan dan petani holtikultura.
"Ini jelas mematikan petani swadaya masyarakat. Karena kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) tidak seimbang dengan kenaikan pupuk. Maka kami dari Apkasindo harus bersuara atas kenaikan pupuk ini,"ujar Legislator asal Dumai itu.
Karena menurut Abdul Kasim jeritan masyarakat petani dan perkebunan kelapa yang swadaya sangat berhimbas kepada penghasilan mereka.
Kenaikan harga pupuk juga berimbas juga kepada program replanting yang ditunda.
Abdul Kasim pun mempertanyakan, apakah kenaikan pupuk ini ada konspirasi pengusaha besar terhadap petani swadaya, sehingga petani swadaya hasilnya produksinya tidak meningkat.
Maka, dirinya meminta pemerintah Komisi IV DPR RI dapat segera turun tangan untuk membantu kendalikan harga pupuk nonsubdisi khususnya kepada petani sawit.
"Sebab, petani sawit tidak pernah berdoa mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi. Dalam arti, harus berjuang dengan ongkos biaya produksi sendiri untuk memperoleh pupuk berkualitas bagus,"jelas Abdul Kasim.
( Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/hendry-munief-jadi-ketua-dpp-koordinator-wilayah-sumbagut-pks-riau-segera-muswil-pilih-ketua-baru.jpg)