Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Komnas PA Riau Kecewa, Sepekan Keluarga Eks Karyawan PT Padasa Mengungsi Belum Ada Solusi

Komisi Nasional Perlindungan Anak atau Komnas PA Riau kecewa, sepekan keluarga eks karyawan PT Padasa Enam Utama mengungsi buntut bentrok berdarah

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Nolpitos Hendri
Tribunpekanbaru.com
Komnas PA Riau Kecewa, Sepekan Keluarga Eks Karyawan PT Padasa Mengungsi Belum Ada Solusi. Foto: Pengusiran berujung bentrok berdarah terjadi di Kampar, 7 orang mengalami luka-luka, PT Padasa Enam Utama memberikan klarifikasi: mereka bukan lagi pekerja. 

Eks karyawan menuntut pesangon karena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan Padasa.

Sedangkan Padasa kukuh tidak ingin memberikannya karena mengklaim karyawan didiskualifikasi mengundurkan diri setelah mogok kerja.

Padasa menganggap eks karyawan tidak berhak lagi tinggal di perumahan miliknya.

Oleh karena itu eks karyawannya diminta angkat kaki.

Buntut Bentrok Berdarah di Kampar

Buntut bentrok berdarah antara security dengan eks karyawan PT Padasa Enam Utama di Kampar, keluarga eks karyawan PT Padasa mengungsi, ini penjelasan Dinsos Riau.

Sejak Jumat (17/9/2021) puluhan istri dan anak eks karyawan PT Padasa Enam Utama dievakuasi di Gedung Batobo Dinas Sosial Provinsi Riau.

Mereka terpaksa diungsikan dari Kecamatan Koto Kampar Hulu ke Pekanbaru pasca pecahnya bentrok berdarah yang melibatkan eks karyawan dan security PT Padasa Enam Utama .

Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau Tengku Zul Effendi saat dikonfirmasi Tribun, Kamis (23/9/2021) mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak perusahaan, Dinasker Provinsi Riau dan Polresta Pekanbaru untuk mengembalikan para pengungsi ini ke tempat penampungan yang lebih layak.

Sebab selama berada di gedung Dinas Sosial, mereka tidur dengan alas seadanya, sehingga kondisinya cukup memprihatinkan, apalagi banyak anak-anak yang ikut dievakuasi ke tempat ini.

"Hari sabtu yang lalu kami sudah koordinasi dengan pihak perusahaan, disnaker, polresta pekanbaru untuk mengembalikan mereka difasilitasi pihak perusahaan mencarikan tempt penampungan yang dianggap lebih layak.

Pertimbangannya, aula Dinsos tidak begitu layak dan agar anak-anak bisa bersekolah diantar jemput bus perusahaan. Tapi mereka menolak," kata Tengku Zul.

Zul mengatakan, ada 50 orang anak dan didampingi orgtuanya yang terpaksa harus dipindahkan ke balai Kemensos di Rumbai.

Hal tersebut dilakukan untuk mengurai jumlah pengungsi agar tidak tmenumpuk di aula Dinsos, dengan alasan protokol kesehatan.

"Selama berada di aula Dinsos mereka difasilitasi sesuai kemampuan, kebutuhan makan disediakan pihak perusahaan," ucapnya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved