Beginilah Cara Mengerikan Taliban untuk Menakut-nakuti Warga, Sengaja Diperlihatkan di Tengah Kota
Mengerikan. Beginilah cara Taliban menakut-nakuti warga. Sengaja di gantung di tengah kota agar bisa dilihat orang banyak. Katanya untuk efek jera
TRIBUNPEKANBARU.COM- Taliban menggunakan jasad manusia untuk menakut-nakuti di sebuha kota di wilayah Afganistan.
Jasad manusia tersebut sengaja digantung agar bisa dilihat orang banyak.
Kemudian ada tiga jasad lainnya yang diarak keliling kota.
Jasad-jasad tersebut dikatakan sebagai jasad penculik. Mereka terbunuh dalam upaya perburuan yang dilakukan milisi Taliban.
Baca juga: Penampakan Emas Baktria, Emas Kuno Berjumlah 22 Ribu Keping yang Diburu Taliban
Baca juga: Ambisi Taliban Mencari Harta Karun, Cari Emas Baktria Berusia 2000 Tahun di Afghanistan, Buat Apa?
Untuk memberikan efek jera, Taliban kemudian mengagantung salah satu jasad.
Taliban dilaporkan menggantung mayat terduga penculik di kota Herat, sebagai bentuk peringatan kepada publik.
Pemandangan mengerikan itu terjadi setelah pejabat milisi yang terkenal menyatakan, mereka berencana mengembalikan lagi sejumlah eksekusi.
Wazir Ahmad Seddiqi, yang mengelola toko obat di dekat alun-alun mengungkapkan, milisi membawa empat jenazah ke sana.
Dilansir AP Sabtu (25/9/2021), satu jasad digantung dengan tiga jenazah lainnya dibawa ke seluruh penjuru Herat.
Seddiqi mengatakan, Taliban mengumumkan empat mayat yang mereka pamerkan terlibat dalam upaya penculikan.
Diberitakan BBC, keempat orang itu terbunuh dalam baku tembak karena menculik seorang pengusaha dan putranya.
Wakil Gubernur Herat Maulwai Shair Ahmad Emar mengatakan, milisi melacak mereka dan berhasil membunuh keempatnya.
"Kami menggantung empat jasad mereka di alun-alun kota sebagai peringatan akan penculik lainnya," kata Emar dikutip media Afghanistan.
Baca juga: Syiah Di Afghanistan Mulai Tak Tahan Dengan Aturan Aneh Taliban
Baca juga: Kabur dari Taliban, Ayesha Khan: Saya Perempuan Muslim & Tidak Mengenakan Jilbab serta Menyanyi
Ziaulhaq Jalali, kepala polisi distrik setempat menuturkan, anggota milisi dan warga sipil terluka dalam konflik melawan penculik.
Sejak merebut Afghanistan pada 15 Agustus 2021, Taliban berjanji pemerintahan mereka berbeda dari periode 1996-2001.
Tetapi Mullah Nooruddin Turabi, sosok yang menegakkan syariat versi mereka berujar berencana mengaktifkan lagi eksekusi mengerikan.
Dalam wawancara dengan AP, Turabi mengatakan kemungkinan mereka tidak akan lagi melaksanakan hukuman potong tangan di depan publik.
Namun, dia mengabaikan kecaman publik dunia atas rencana tersebut. "Tak ada yang berhak mendikte kami apa yang harus kami lakukan," tegasnya.
(Tribunpekanbaru.com)