Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bikin Merinding, Puluhan Peti Mati Berisi Jasad Manusia Hanyut dari Kuburan sampai Terdampar di Sini

Pemandangan mengerikan terlihat dari puluhan peti mati yang berisi jasad manusia. Peti mati itu hanyut dari kuburannya

Editor: Budi Rahmat
Gambar oleh Gianfranco De Bei dari Pixabay
Peti mati usang 

"Salah satu hal yang mengganggu saya adalah bahwa saya adalah orang yang mengubur sebagian besar orang-orang itu, sebagian besar yang meninggal, dan itu seperti menarik perban dari luka," tambahnya.

Baca juga: Pelaku Perampasan Jenazah Pasien Covid-19 dan Bakar Peti Mati Bakal Ditindak Polisi

Menurutnya, pencarian peti mati yang hilang semakin diperumit oleh lumpur, rumput tinggi, dan ular.

Diperkirakan 30 hingga 50 peti mati terlantar selama banjir, menurut Ryan Seidemann, ketua Gugus Tugas Tanggap Pemakaman Louisiana.

Badai Katrina memindahkan hampir seribu peti mati pada 2005. Sejak itu, Louisiana mengharuskan semua peti memiliki beberapa bentuk identifikasi, seperti plakat. Dengan begitu, mereka dapat dikembalikan jika hanyut, menurut NPR.

Banyak peti mati yang dibebani dengan semen dan bahan berat lainnya, tetapi itu tidak selalu membantu ketika banjir mengamuk karena badai.

FEMA menawarkan kepada keluarga hingga 8.000 dollar AS (Rp 114 jura) untuk membantu menguburkan kembali orang yang mereka cintai dengan benar.

Komunitas Ironton yang didominasi warga kulit hitam memiliki populasi 175 orang, dan terletak di tepi barat Sungai Mississippi di Paroki Plaquemines yang lebih rendah.

Warga telah meminta pemerintah federal untuk membantu daerah dangkal itu dengan proses pembangunan kembali, setelah jalur destruktif Bada Ida, menurut WDSU.

“Kami hanya ingin tahu apa yang terjadi. Kapan proyek-proyek ini akan dimulai? Jadi warga bisa mencoba masuk dan menyelamatkan beberapa harta benda mereka," kata Mayor Tracy Riley melansir Daily Mail pada Sabtu (25/9/2021).

Pada Selasa (21/9/2021), Anggota Gugus Tugas Tanggap Pemakaman Louisiana berada di Ironton untuk mensurvei kehancuran, dan menentukan peralatan apa yang akan dibutuhkan untuk memulihkan peti mati yang hilang.

Baca juga: Peti Mati Kosong Dikubur Tim Satgas Covid-19, Kepala Desa Sebut Petinya Berat

Area pengumpulan juga sedang dibuat agar mayat dapat diidentifikasi dengan benar sebelum mereka dikembalikan ke tempat peristirahatan terakhirnya.

"Ini bukan sesuatu yang dapat Anda lakukan tanpa alat berat," kata ketua gugus tugas Ryan Seidemann, sambil menambahkan bahwa beberapa peti mati dan brankasnya berbobot berton-ton.

Dengan kondisi tanah dan lingkungan yang masih kotor bekas banjir menurutnya, akan ada sejumlah rintangan dalam pemulihan kota.

(Tibunpekanbaru.com)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved