Gantung dan Arak Jasad Manusia, Taliban Malah bikin Warga jadi Trauma
Cara taliban yang dinilai sadis ini malah membuat warga Afganistan jadi ketakutan dan trauma. Lihat saja yang dilakukan pada warga ini
TRIBUNPEKANBARU.COM- Taliban kembali dengan cara-cara mengerikan mereka untuk membuat takut warga.
Bahkan cara Taliban yang tebilang sadis justru malah menambah syok dan trauma kepada warga yang sebelumnya damai dan bisa lebih leluasa di Afganistan.
Namun sejak Taliban masuk, hukuman dan sanksi yang dibelakukan juga disesuaikan dengan cara mereka.
Maka akan ditemukan hukuman-hukuman yang menurut Taliban pantas untuk diberlakukan sesuai dengan paham yang mereka anut.
Baca juga: Beginilah Cara Mengerikan Taliban untuk Menakut-nakuti Warga, Sengaja Diperlihatkan di Tengah Kota
Seperti sanksi terbaru yang diberlakukan Taliban pada beberapa warga yang mereka sebut pelaku kejahatan.
Taliban mengklaim telah menembak mati empat orang yang mereka sebut pelaku penculikan.
Keempatnya kemudian tewas dalam baku tembak.
Setelah tewas, ternyata jasad penculik tersebut ada yang digantung di tengah kota dan di arak ke tengah warga.
Taliban mengaku cara tersebut akan membuat warga jera melakukan hal serupa.
Taliban dilaporkan menggantung mayat terduga penculik di kota Herat, sebagai bentuk peringatan kepada publik.
Pemandangan mengerikan itu terjadi setelah pejabat milisi yang terkenal menyatakan, mereka berencana mengembalikan lagi sejumlah eksekusi.
Wazir Ahmad Seddiqi, yang mengelola toko obat di dekat alun-alun mengungkapkan, milisi membawa empat jenazah ke sana.
Dilansir AP Sabtu (25/9/2021), satu jasad digantung dengan tiga jenazah lainnya dibawa ke seluruh penjuru Herat.
Seddiqi mengatakan, Taliban mengumumkan empat mayat yang mereka pamerkan terlibat dalam upaya penculikan.
Baca juga: Ambisi Taliban Mencari Harta Karun, Cari Emas Baktria Berusia 2000 Tahun di Afghanistan, Buat Apa?
Diberitakan BBC, keempat orang itu terbunuh dalam baku tembak karena menculik seorang pengusaha dan putranya.
Wakil Gubernur Herat Maulwai Shair Ahmad Emar mengatakan, milisi melacak mereka dan berhasil membunuh keempatnya.
"Kami menggantung empat jasad mereka di alun-alun kota sebagai peringatan akan penculik lainnya," kata Emar dikutip media Afghanistan.
Ziaulhaq Jalali, kepala polisi distrik setempat menuturkan, anggota milisi dan warga sipil terluka dalam konflik melawan penculik.
Dikutip dari Kompas.com, sejak merebut Afghanistan pada 15 Agustus 2021, Taliban berjanji pemerintahan mereka berbeda dari periode 1996-2001.
Tetapi Mullah Nooruddin Turabi, sosok yang menegakkan syariat versi mereka berujar berencana mengaktifkan lagi eksekusi mengerikan.
Baca juga: Syiah Di Afghanistan Mulai Tak Tahan Dengan Aturan Aneh Taliban
Dalam wawancara dengan AP, Turabi mengatakan kemungkinan mereka tidak akan lagi melaksanakan hukuman potong tangan di depan publik.
Namun, dia mengabaikan kecaman publik dunia atas rencana tersebut. "Tak ada yang berhak mendikte kami apa yang harus kami lakukan," tegasnya.
(Tribunpekanbaru.com)