Keluarga Presiden Sibuk Nimbun Kekayaan, Negara Ini Harus Kasih Pelabuhan ke China Bayar Utang
Negara ini harus kasih pelabuhan ke China seratus tahun karena utang, sedangkan presidennya sibuk menimbun kekayaan
Namun pernyataan itu kemudian ditolaknya.
Pada 6 Februari 2021, Jenderal Daya Ratnayake, presiden Otoritas Pelabuhan Sri Lanka, mengatakan kepada Ceylon Today bahwa Presiden sedang meninjau perjanjian tersebut.
Menariknya baru-baru ini terkuak skandal besar memalukan keluarga Rajapaksa, presiden Sri Lanka, lewat investigasi Pandora Papers (Dokumen Pandora).
Mengutip icij.org, pada awal tahun 2018, pekerja di sebuah gudang di London dengan hati-hati memasukkan lukisan cat minyak dari Lakshmi, dewi kekayaan Hindu, ke dalam van yang akan meluncur ke Swiss.
Lukisan yang dilukis pada abad ke-19 oleh pelukis India Raja Ravi Varma, menggambarkan dewi bertangan empat dengan sari merah dan ornamen emas berdiri di atas bunga lotus.
Lukisan tersebut adalah salah satu dari 31 karya yang semuanya bernilai total hampir USD 1 juta, yang saat itu dikirimkan ke Geneva Freeport di Swiss.
Kompleks gudang yang canggih dan aman berukuran lebih besar dari 20 lapangan bola tersebut menyimpan berbagai harta karun yang bahkan disebut BBC "koleksi karya seni yang tidak bisa dilihat siapapun."
Pemilik dari "Dewi Lakshmi," dan berbagai karya seni yang dikirim bersama lukisan tersebut seperti dikutip dari slip pengepakan, adalah perusahaan cangkang di Samoa dengan nama yang tidak pernah didengar, Pacific Commodities Ltd.
Namun setelah terkuak dokumen yang bocor dari Asiaciti Trust, penyedia jasa finansial di Singapura, terkuaklah bahwa warga Sri Lanka yang berpengaruh di politik negara tersebut, Thirukumar Nadesan, secara rahasia mengendalikan perusahaan tersebut dan menjadi pemilik sah dari 31 karya seni rangkaian "Dewi Lakshmi" tersebut.
Mengejutkannya lagi, istrinya adalah Nirupama Rajapaksa, mantan anggota Parlemen Sri Lanka dan keturunan dari klan Rajapaksa yang kuat dan berpengaruh karena saat ini presiden Sri Lanka juga merupakan sosok dari klan Rajapaksa.
Klan ini telah mendominasi politik negara tersebut berpuluh-puluh tahun lamanya.
Dokumen rahasia menunjukkan saat negara yang juga mengalami perang saudara berpuluh-puluh tahun lamanya, pasangan Nadesan-Rajapaksa justru menyiapkan simpanan di luar negeri dengan nama anonim serta menggunakan perusahaan cangkang guna mendapatkan karya seni langka, apartemen mewah dan juga untuk menyimpan uang.
Mereka berhasil menimbun kekayaan, mendapatkan keamanan dan aset lainnya, secara rahasia.
Keduanya bisa menyembunyikan kekayaan mereka dengan yurisdiksi rahasia dengan bantuan penyedia jasa finansial, para pengacara dan para pekerja kerah putih yang hanya bertanya sedikit tentang dari mana mereka mendapatkan kekayaan tersebut.
Nadesan sendiri juga telah lama dicurigai oleh otoritas Sri Lanka jika terlibat korupsi besar.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kapal-nelayan-malaysia-di-pelabuhan-pos-polisi-air-bengkalis_20151119_191836.jpg)